Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Elon Musk Akui Tesla Tak Kebal Guncangan Ekonomi Global

Elon Musk menyampaikan bahwa Tesla masih belum kebal terhadap guncangan perekonomian global dan kemungkinan akan mengalami masa-masa sulit.
Pengunjung melihat-lihat mobil Tesla Model 3 di samping Model Y yang dipajang di showroom Tesla di Beijing, China, 4 Februari 2023./Reuters-Florence Lo
Pengunjung melihat-lihat mobil Tesla Model 3 di samping Model Y yang dipajang di showroom Tesla di Beijing, China, 4 Februari 2023./Reuters-Florence Lo

Bisnis.com, JAKARTA – CEO Tesla Inc Elon Musk menyampaikan bahwa produsen kendaraan listrik tersebut masih belum kebal terhadap guncangan perekonomian global dan kemungkinan akan mengalami masa-masa sulit selama setahun ke depan.

"Tesla tidak kebal terhadap lingkungan ekonomi global. Saya memperkirakan bahwa keadaan ekonomi makro akan sulit, setidaknya dalam 12 bulan ke depan," kata Elon Musk seperti dilansir Reuters, Kamis (18/5/2023).

Dalam pertemuan rutin pemegang saham tahunan perusahaan di Austin, Texas, Musk meredakan rumor yang mengatakan bahwa dia mungkin akan lengser dari kekuasaannya sebagai CEO Tesla.

Elon Musk juga membahas terkait dua tipe pasar massal yang tengah dikembangkannya dan kembali menekankan bahwa pengiriman kendaraan Cybertruck yang sudah lama lama terhambat akan dimulai pada tahun ini.

CEO Tesla tersebut juga menyampaikan bahwa Tesla akan memulai sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya dengan melakukan periklanan, melihat sinyal-sinyal kesulitan yang mungkin akan dihadapi Tesla.

"Kami akan mencoba sedikit beriklan dan melihat bagaimana hasilnya," katanya.

Tesla telah meleset dari target profitabilitasnya pada kuartal I/2023 setelah secara agresif memangkas harga kendaraannya di tengah ekonomi yang melambat dan meningkatnya persaingan.

 

Tidak Mengundurkan Diri

Pada rapat yang digelar, para pemegang saham memilih untuk menunjuk salah satu pendiri perusahaan sekaligus mantan Chief Technology Officer, JB Straubel sebagai anggota dewan direksi.

Sementara itu, managing partner Deepwater Asset Management Gene Munster mengatakan bahwa Straubel yang merupakan CEO perusahaan daur ulang baterai dan material Redwood Materials, dianggap sebagai penerus potensial Musk.

Para investor menyampaikan rasa kecewanya karena dewan direksi gagal menjamin bahwa Elon Musk dapat tetap fokus pada Tesla setelah dia mengakuisisi platform media sosial Twitter senilai US$44 miliar atau sekitar Rp 654 triliun pada Oktober 2022.

"Ada gangguan jangka pendek karena saya harus melakukan operasi besar-besaran di Twitter untuk memastikan kelangsungan hidup perusahaan," kata Elon Musk pada hari Selasa.

Adapun Elon mengumumkan bahwa mantan kepala periklanan NBCUniversal Linda Yaccarino yang menggantikan dirinya sebagai CEO platform media sosial tersebut.

Menurut pernyataannya, saat ini Twitter telah berada di kondisi stabil dan hanya membutuhkan sedikit waktu untuk berkembang, daripada enam bulan sebelumnya.

Elon Musk juga meluruskan bahwa dia tidak mundur dari jabatannya sebagai CEO raksasa kendaraan listrik tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper