Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Uji Coba Kecepatan 180 Km/Jam

KCIC melakukan uji coba kecepatan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang naik menjadi 180 km/jam.
Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) mulai dikirim dari China ke Indonesia pada Jumat (5/8/2022) - Dok. KCIC
Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) mulai dikirim dari China ke Indonesia pada Jumat (5/8/2022) - Dok. KCIC

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaksanaan testing & commissioning Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) masih terus berlanjut jelang masa operasi pada Agustus 2023. Kecepatan kereta pada pengujian ini juga telah ditingkatkan menjadi 180 km/jam dari 60 km/jam dengan menggunakan Comprehensive Inspection Train (CIT) atau Kereta Inspeksi.

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, peningkatan kecepatan uji coba ini dapat dilakukan setelah seluruh persiapan awal pelaksanaan testing & commissioning berhasil diselesaikan.

"Berbagai pengetesan kesiapan sarana prasarana KCJB yang dilakukan sebelumnya sudah berjalan dengan lancar. Berdasarkan evaluasi, maka mulai hari ini kecepatan perjalanan KA Cepat mulai ditambah menjadi hingga 180 km/jam," ujar Dwiyana dalam keterangan resminya, Selasa (23/5/2023).

Berdasarkan pelaksanaan testing & commissioning, waktu tempuh antara Stasiun Halim hingga Stasiun Tegalluar adalah sekitar 50 menit. Nantinya kecepatan akan terus ditambah hingga mencapai puncak kecepatan operasional di 350 km/jam bahkan hingga mencapai puncak kecepatan teknisnya yaitu hingga 385 km/jam.

Untuk mencapai angka tersebut, pengoperasian CIT akan terus ditingkatkan setiap harinya. Perjalanan dengan CIT difokuskan pada pengujian integrasi sistem sarana dan prasarana. Seluruh aspek akan dicek dapat berfungsi secara normal dan dilalui KCJB dengan kecepatan tinggi.

Adapun, Dwiyana menjelaskan 1 rangkaian kereta inspeksi KCJB terdiri dari 8 kereta. Fungsi berbagai kereta tersebut terdiri dari kereta 1 untuk untuk kebutuhan pengujian lintasan; kereta 2 untuk memeriksa sistem persinyalan dan komunikasi.

Kemudian, kereta 3 untuk fungsi OCS, kereta 4 dan 7 untuk ruang kerja. Selanjutnya, kereta 5 berfungsi sebagai restorasi, kereta 6 merupakan ruang pertemuan, serta kereta 8 untuk fungsi sinyal dan pengecekan integrasi rel-roda.

Dwiyana menambahkan, pelaksanaan testing & commissioning KCJB akan terus dilakukan oleh KCIC bersama para kontraktor dan konsultan independen. 

“Kecepatan akan terus ditingkatkan secara bertahap untuk memastikan seluruh sarana dan prasarana yang dibangun dalam kondisi siap dioperasikan." tutup Dwiyana.

Sementara itu, Wakil Menteri 2 Kementerian BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan pada pengujian kali ini semuanya berjalan dengan lancar. Tiko menyebut, semua sistem berfungsi dengan baik seperti keretanya, relnya, persinyalan, kelistrikan, dan lainnya.

"Secara bertahap kecepatan perjalanan pengujian akan ditingkatkan hingga mencapai puncak kecepatan teknisnya di 385 km/jam. Untuk mencapai hal tersebut peningkatan di beberapa aspek seperti pagar pengaman dan sound barrier perlu dilakukan penyempurnaan agar tidak menggangu kenyamanan masyarakat saat KCJB melintas," ujar Tiko.

Kehadiran KCJB akan menghadirkan pusat perekonomian baru yang akan mendukung koridor antara Jakarta Bandung. KCJB juga akan didukung oleh integrasi dengan LRT Jabodebek sehingga memiliki aksesibilitas yang baik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper