Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merespons pernyataan Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang menyebutkan bahwa pemerintah membayar utang sebesar Rp1.000 triliun setiap tahun.
Jumlah pembayaran utang pemerintah sebesar Rp1.000 triliun, kata JK, merupakan yang terbesar sepanjang sejarah Indonesia merdeka.
Menanggapi hal tersebut, Sri Mulyani mengatakan bahwa utang pemerintah selalu dikelola dengan baik. Penarikan utang maupun pembayaran utang yang jatuh tempo sudah masuk dalam strategi pembiayaan pemerintah setiap tahunnya.
“Kalau lihat dari data dan pengelolaan utang, setiap tahun kita tahu berapa, utang itu kan ada jangka waktunya, jadi untuk yang jatuh tempo maupun untuk pembayaran utangnya suda ada di dalam APBN dan itu masuk dalam strategi pembiayaan setiap tahun,” katanya usai menghadiri Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (23/5/2023).
Dia menegaskan, pada prinsipnya, yang paling penting adalah pemerintah tetap bisa membayar utang yang jatuh tempo setiap tahun.
“Dalam hal itu, yang paling penting prinsipnya yang jatuh tempo bisa dibayar, kemudian beban utangnya tetap manageable, itu yang masuk dalam sustainability,” jelas Sri Mulyani.
Baca Juga
Berdasarkan catatan Kemenkeu, pemerintah akan melakukan pembayaran bunga utang sebesar Rp441,4 triliun pada tahun ini. Jumlah itu meningkat sebesar 14,5 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
Jumlah tersebut terdiri atas pembayaran bunga utang dalam negeri sebesar Rp426,8 triliun dan bunga utang luar negeri sebesar Rp14,6 triliun.
Pada 2022, pembayaran bunga utang pemerintah tercatat sebesar Rp373,3 triliun, meningkat sebesar 12,47 persen secara tahunan.