Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banyak PHK dan Pabrik Tumbang, Ekspor Alas Kaki Justru Moncer pada 2022

Ekspor industri alas kaki pada beberapa tahun belakangan tumbuh. Namun, kinerja itu justru tidak tercermin secara faktual seiring banyaknya pabrik gulung tikar.
Suasana gerbang PT Dean Shoes di Karawang, Jawa Barat/Bisnis- Widya Islamiati
Suasana gerbang PT Dean Shoes di Karawang, Jawa Barat/Bisnis- Widya Islamiati

Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku industri alas kaki mengeluhkan penurunan permintaan dari luar negeri sejak pertengahan tahun 2022 lalu hingga berdampak pada badai pemutusan hubungan kerja (PHK) dan tumbangnya banyak perusahaan. Namun, berdasarkan data yang dicatat Badan Pusat Statistik (BPS) ekspor industri ini terlihat moncer.

Penurunan ekspor ini berkaitan erat dengan melemahnya perekonomian beberapa negara langganan ekspor produk industri alas kaki dalam negeri, utamanya Amerika Serikat dan Eropa.

Dalam catatan Bisnis pada Minggu (16/4/2023), Direktur Asosiasi Persepatuan Indonesia Firman Bakri memperkirakan kondisi lesunya sektor ekspor industri sepatu masih akan berlanjut hingga semester I/2024 mendatang. 

Menurut Firman, lesunya ekspor alas kaki dipicu oleh perekonomian di negara tujuan ekspor, seperti Amerika dan Eropa yang belum pulih. Pada awal tahun ini, industri alas kaki dalam negeri pun mencatatkan penurunan ekspor yang cukup dalam.

Namun, BPS mencatat pada 2022 lalu, volume ekspor industri alas kaki mencapai 368,52 ton dengan nilai US$7,74 miliar naik 25,15 persen dibandingkan setahun sebelumnya yang sebesar US$6,19 miliar. 

Berdasarkan volume, ekspor  2022 sebesar 368.523,4 ton ini juga meningkat 18,19 persen dari volume ekspor alas kaki pada periode sebelumnya yang mencapai 309.829,3 ton.

Angka volume ekspor alas kaki 309.829,3 ton pada 2021 tersebut juga meningkat sebesar 30,2 persen dibandingkan volume ekspor tahun sebelumnya yang mencapai 237.905,8 ton. 

Begitupun secara nilai yang juga meningkat 28,95 persen menjadi US$6,19 miliar atau setara Rp92,10 triliun dari tahun sebelumnya yang mencapai US$4,80 miliar atau setara dengan Rp71,42 triliun.

Selanjutnya, jika dibandingkan dengan 2019, baik nilai ekspor maupun volume juga meningkat. Pasalnya, pada  2019, volume ekspor alas kaki mencapai 223.824,98 ton dengan nilai US$4,40 miliar.

Namun, baik nilai maupun volume ekspor alas kaki pada tahun 2019 ini menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya. 

Dari segi volume, angka 223.824,98 ton pada tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 14,27 persen dibandingkan volume ekspor alas kaki pada 2018 yang mencapai 261.090,61 ton.

Sementara dari segi nilai, angka nilai ekspor sebesar US$4,40 miliar pada tahun 2019 menurun 13,72 persen dibanding nilai ekspor tahun 2018 yang mencapai US$5,1 miliar.

Sebaliknya, peningkatan ekspor itu tak tercermin dari kondisi faktual industri alas kaki. Dalam catatan Bisnis pada Minggu (21/5/2023), penurunan permintaan dari luar negeri ini telah menghempaskan bisnis industri alas kaki di Tanah Air, hingga ribuan buruh mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Salah satu pabrik alas kaki yang merumahkan ribuan karyawannya adalah PT Panarub Industry. Produsen Adidas ini tercatat oleh Bisnis, telah memangkas sebanyak 1.200 pekerjanya sejak November 2022 lalu.

Lalu PT Nikomas Gemilang, pabrik yang sudah berdiri selama 31 tahun ini melakukan penawaran pengunduran diri pada 1.600 karyawannya, usai melesunya permintaan dari luar negeri. 

Terakhir PT Dean Shoes, pabrik sepatu di Karawang Jawa Barat yang dikonfirmasi oleh Aprisindo telah memangkas habis karyawannya. Sebanyak 3.000 pekerja tersebut dipangkas dan operasional pabrik kemudian ditutup secara total untuk kemudian memindahkan basis produksinya ke kawasan Jawa Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Widya Islamiati
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper