Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkeu Inggris Beberkan Dampak Serius jika AS Gagal Naikkan Plafon Utang

Menkeu Inggris Jeremy Hunt mengatakan kebuntuan antara Presiden Joe Biden dan DPR yang telah meningkatkan prospek gagal bayar utang AS untuk pertama kalinya.
Menteri Keuangan Inggris Jeremy Hunt
Menteri Keuangan Inggris Jeremy Hunt

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Inggris Jeremy Hunt menyampaikan bahwa kegagalan Amerika Serikat (AS) dalam mencapai kesepakatan untuk menaikkan plafon utangnya akan memberikan dampak yang sangat buruk bagi perekonomian global.

Dia menyampaikan bahwa para menteri keuangan negara anggota G7 telah melakukan diskusi secara terbuka terkait dengan tantangan yang akan dihadapi, termasuk regulasi perbankan dan dampak perang Rusia di Ukraina terhadap perekonomian global.

Kebuntuan antara Presiden Joe Biden dan DPR yang telah meningkatkan prospek gagal bayar utang AS untuk pertama kalinya, menurutnya merupakan ancaman yang sangat serius bagi ekonomi global.

"Akan sangat buruk jika Amerika, yang merupakan salah satu motor terbesar ekonomi global, mengalami penurunan PDB karena tidak mencapai kesepakatan," katanya, melansir Reuters, Sabtu (13/5/2023). 

Di samping itu, Hunt mengatakan para pejabat G7 juga membahas dampak dari sanksi-sanksi Barat terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina, dan berbicara panjang lebar mengenai perlunya menghentikan penghindaran atau kebocoran sanksi.

Pasalnya, sanksi ekonomi terhadap ekonomi Rusia dinilai belum seefektif dukungan militer untuk Kiev. Pembahasan terkait Rusia tersebut juga dihadiri oleh India, Indonesia, Brasil, Singapura, dan Komoro.

Adapun, salah satu bidang utama yang disepakati dari pertemuan yaitu bahwa negara-negara G7 ingin ‘mengurangi risiko’ hubungan dengan China, daripada memisahkan diri dari semua perdagangan.

Hunt berpendapat bahwa perlunya menghindari pendekatan yang secara tidak sengaja mengembalikan dunia ke proteksionisme.

"Tidak ada yang berbicara tentang tidak berdagang dengan China, tidak mengekspor ke China, tidak mengimpor dari China, tetapi kita perlu memastikan bahwa kita tidak memiliki ketergantungan yang dapat membuat kita rentan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper