Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Deretan Maskapai Delay dan Gangguan Pesawat Saat Mudik Lebaran

Masa mudik Lebaran yang telah usai menyisakan deretan peritiwa maskapai delay dan gangguan pesawat.
Pesawat Lion Air terparkir di Apron Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (17/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pesawat Lion Air terparkir di Apron Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (17/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Masa angkutan Lebaran 2023 telah berakhir pada Selasa (2/5/2023) lalu. Ternyata, sejumlah maskapai mengalami sejumlah kejadian dan keterlambatan (delay) selama periode Ramadan hingga Lebaran.

Berdasarkan penelusuran Bisnis.com pada Kamis (4/5/2023), keterlambatan penerbangan pesawat masih kerap terjadi selama periode Ramadan dan Lebaran kemarin. Penyebab keterlambatan tersebut umumnya didominasi oleh gangguan pada salah satu atau beberapa sistem pesawat.

Berikut adalah beberapa kejadian gangguan atau keterlambatan pesawat selama periode Ramadan dan Lebaran 2023 yang dikumpulkan Bisnis.com dari beragam sumber:

Pada 10 April, salah satu pesawat milik maskapai Batik Air mengalami gangguan pada sistem pendinginnya saat pesawat sedang parkir di darat. Pesawat bernomor penerbangan ID-7283 itu sedianya akan menerbangkan penumpang dengan rute Kuala Lumpur-Jakarta.

Corporate Communications Strategic Batik Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan gangguan tersebut berasal dari Ground Power Unit (GPU) yang tidak bekerja secara maksimal. Gangguan itu terjadi pada pasokan daya listrik yang diberikan pada pesawat melalui GPU saat pesawat sedang parkir di darat. 

Kendala dapat berupa ketidakmampuan GPU memberikan pasokan listrik yang cukup pada pesawat, atau terjadi indikasi kegagalan pada sistem kelistrikan yang menyebabkan pasokan daya listrik terganggu.

Masalah atau gangguan pada AC pesawat kembali terjadi 19 April lalu pada salah satu pesawat Lion Air. Sistem pendingin udara pesawat Lion Air dengan rute Makassar-Balikpapan tidak berfungsi saat pesawat hendak lepas landas.

Corporate Communications Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan, ketika pesawat Boeing 737-800NG registrasi PK-LJQ bersiap untuk didorong mundur, pilot menemukan ada indikasi sistem pendingin udara tidak bekerja secara maksimal. Hal ini berdampak suhu di dalam kabin pesawat tidak sebagaimana semestinya.

Pada situasi tersebut, pilot memutuskan untuk menunda keberangkatan penerbangan dan meminta penumpang agar diturunkan kembali menuju ruang tunggu bandara. Akibatnya, pesawat yang sedianya lepas landas pada 08.45 WITA baru berangkat pada 11.20 WITA.

Kemudian, pada 20 April lalu Batik Air kembali mengalami insiden pada salah satu pesawatnya. Penerbangan Batik Air ID-6842 dengan rute Jakarta-Medan mengalami keterlambatan akibat adanya adanya kabar asap putih di dalam kabin dan ledakan di mesin pesawat Airbus 320-200 yang dimiliki perusahaan.

Manajemen Batik Air pun membantah kabar tersebut. Corporate Communications Strategic Batik air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan asap kabut putih yang terlihat di dalam kabin pesawat adalah hasil dari sistem ventilasi air conditioning system.

Sementara itu, suara bising dan keras yang menyerupai ledakan terdengar dari Ground Turbine Compressor (GTC) pada pesawat terutama ketika berada di dekat mesin pesawat atau di sekitar area penumpang karena adanya proses penghisapan dan proses peningkatan tekanan udara yang dilakukan oleh GTC.

Selanjutnya, pada 22 April lalu, salah satu pesawat milik maskapai Super Air Jet rute Bali-Jakarta mengalami insiden AC mati. Gangguan pada sistem pendingin selama 2 jam tersebut membuat para penumpang mandi keringat.

Direktur Utama Super Air Jet Ari Azhari menjelaskan pada penerbangan tersebut saat mencapai ketinggian 30.000 kaki di atas permukaan laut, ada indikasi sistem pengatur tekanan udara di kabin tidak berfungsi seharusnya (kurang maksimal). Pilot harus menurunkan ketinggian pesawat, gangguan ini menyebabkan suhu udara di kabin menjadi lebih tinggi dari semestinya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper