Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hotel Labuan Bajo Penuh Jelang KTT Asean, Warga Sewakan Rumah Rp100 Juta!

PHRI menyebut kondisi hotel di Labuan Bajo yang penuh menjelang KTT Asean 2023 mendorong warga untuk menyewakan rumahnya dengan tarif yang tinggi.
Pemandangan dari hotel Ayana Resort, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). JIBI/Feni Freycinetia
Pemandangan dari hotel Ayana Resort, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). JIBI/Feni Freycinetia

Bisnis.com, JAKARTA - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai mengkhawatirkan kondisi tempat penginapan yang penuh total menjelang digelarnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean pada 9-11 Mei 2023 di Labuan Bajo

Sekretaris BPD PHRI Provinsi NTT, Tri Arachis, mengatakan tingkat hunian hotel di Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah terisi penuh 100 persen sejak 19 April lalu hingga satu bulan ke depan. 

"Saya jadi khawatir kita kurang kamar di sana, dari anggota PHRI sendiri yang aktif terakhir di 2022 itu ada 108 anggota hotel dan restoran, saya yakin di luar anggota itu lebih banyak lagi," kata Ari kepada Bisnis, Rabu (3/5/2023). 

Dia menyebut libur lebaran hingga event internasional di kawasan tersebut menjadi berkah bagi pelaku usaha, khususnya di sektor pariwisata. Adapun, dari total 108 anggota PHRI, ada 500 lebih hotel yang full booked oleh para tamu negara anggota KTT Asean

Berdasarkan informasi yang diterima Ari, tidak hanya pelaku usaha sektor perhotelan yang meraup cuan, sejumlah penduduk lokal pun mulai mengambil kesempatan dengan menawarkan persewaan tempat tinggal dengan harga tinggi. Pasalnya, hotel-hotel utama seperti Meurorah, Ayana, hingga Jayakarta sudah tidak bisa dibooking. 

"Bahkan ada rumah-rumah penduduk itu disewakan 1 bulan Rp100 juta, memang ini menjadi kesempatan tapi satu sisi juga kok kurang pas menurut kami ada aji mumpung seperti itu," ujarnya. 

Di satu sisi, gelaran KTT Asean menjadi berkah. Namun, dia tak membenarkan adanya 'aji mumpung' yang dilakukan warga setempat. Tak hanya rumah warga, sejumlah tempat seperti kos-kosan, kapal wisata hingga bangunan SD-SMP Negeri pun disewa oleh berbagai tamu untuk tempat menginap.  

"Ya monggolah ini kita juga tidak bisa melarang, karena kan ini properti penduduk sendiri. Kita mengimbau yang harga keekonomian yang wajar saja jangan kemudian aji mumpung main ketok harga," jelasnya. 

Di samping itu, Ari menerangkan, PHRI telah melakukan persiapan sejak sebulan yang lalu dengan berkoordinasi bersama DPC untuk memastikan ketersediaan stok pangan hingga keamanan di tempat penginapan telah siap untuk melayani para tamu negara. 

Dari sisi keamanan, PHRI mendapat laporan terkait kehadiran kapal perang dan TNI berserta kepolisian yang diyakini dapat mendukung kesuksesan gelaran internasional ini.

Dia berharap, dengan adanya Asean Summit, berbagai stakeholder dapat berkoordinasi untuk mendukung kelancaran KTT Asean, sehingga para pelaku usaha dan UMKM dapat berjalan dan ekonomi di NTT pun ikut tumbuh positif didorong sektor pariwisata. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper