Kondisi di Asia
Pada bulan April, angka PMI terbaru China menunjukkan kontraksi tak terduga dalam aktivitas manufaktur. Hal ini menjadi tanda pemulihan ekonomi tetap tidak merata dan mungkin kesulitan untuk mempertahankan momentum.
Selain itu, pelemahan China diketahui berpengaruh bagi Korea Selatan, terutama dalam angka perdagangan. Angka inflasi akan mengisyaratkan keputusan Bank of Korea untuk mempertahankan suku bunga, didukung oleh pertumbuhan harga yang melandai.
Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral akan berkumpul untuk pertemuan tahunan Asian Development Bank (ADB) di Korea Selatan pekan ini. Agenda yang akan dibahas mencakup langkah-langkah pembiayaan iklim. Pejabat senior dari Jepang dan Korea Selatan diharapkan hadir.
Kemudian berpindah ke Australia, Reserve Bank of Australia diperkirakan mempertahankan nilai suku bunga dikarenakan tekanan inflasi Down Under yang terus turun dari level yang tinggi.
Bank sentral Malaysia juga terlihat berdiri tegak pada hari Rabu. Indonesia, Thailand dan Taiwan semuanya akan merilis data harga selama seminggu.
Baca Juga
Amerika Latin
Ibukota Peru, Lima diperkirakan menlaporkan perlambatan IHK untuk bulan ketiga berturut-turut dari 8,4 persen pada bulan Maret. Kepala bank sentral juga memperkirakan inflasi akan mencapai 3 persen pada akhir tahun.
Kemudian di Brasil, suku bunga utama tetap tidak berubah pada 13,75 persen selama enam pertemuan berturut-turut.
Lalu di Kolombia, publikasi laporan kebijakan moneter bank sentral mungkin tidak menjadi perhatian utama lantaran penggulingan kepala keuangan Jose Antonio Ocampo oleh Presiden Gustavo Petro pada tanggal 26 April dan penurunan berikutnya dalam aset negara.
Namun, data dari Kolombia mungkin akan menunjukkan perlambatan inflasi untuk pertama kalinya dalam 11 bulan sejak Maret yang mencapai 13,34 hingga 13 persen.
Dengan demikian, inflasi di kelima ekonomi besar Amerika Latin akan turun secara bersamaan untuk pertama kalinya sejak April 2020.