Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler Hari Ini: Dampak Potensi Gagal Bayar AS dan Indomie Ayam Spesial

Ancaman gagal bayar Amerika Serikat dan Indomie Ayam Spesial menjadi topik terpopuler di Kanal Ekonomi Bisnis.com.
Presiden  Amerika Serikat (AS) Joe Biden berbicara di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower di Washington, DC, AS, pada Kamis, 12 Januari 2023./Bloomberg
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berbicara di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower di Washington, DC, AS, pada Kamis, 12 Januari 2023./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Pembaca Kanal Ekonomi Bisnis.com tertarik dengan berita mengenai potensi gagal bayar utang pemerintah Amerika Serikat.

Gagal bayar AS dapat berdampak dalam skala global, terutama di sektor finansial, tak terkecuali di Indonesia.

Berita terpopuler lainnya datang dari BPOM yang memastikan Indomie Rasa Ayam Spesial yang ditarik dari peredaran di Taiwan masih aman dikonsumsi.

Berikut daftar selengkapnya 5 berita terpopuler di Kanal Ekonomi Bisnis.com:

1. AS Terancam Gagal Bayar Utang, Begini Dampaknya Buat RI

Ancaman gagal bayar utang pemerintah Amerika Serikat kembali menjadi perhatian global. Keputusan antara DPR AS, Senat, dan Presiden Joe Biden kian memanas terutama dalam membahas kenaikan pagu utang federal.

Menteri Keuangan (Menkeu) AS Janet Yellen mengatakan bahwa jika AS gagal membayar utangnya, maka akan mengakibatkan hilangnya pekerjaan dan suku bunga yang lebih tinggi untuk kedepannya.

Lalu, bagaimana jika dikaitkan dengan dampak bagi Indonesia, terutama dalam skenario AS gagal membayar utangnya?

2. BPOM RI Pastikan Indomie yang Ditarik Taiwan Masih Aman Dikonsumsi

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) angkat bicara terkait adanya kandungan etilen oksida dalam produk Indomie Rasa Ayam Spesial menurut temuan Otoritas Kesehatan Taiwan pada Senin (24/4/2023) lalu.

Melalui laman resminya, BPOM menyebut bahwa produk mi instan tersebut di Indonesia aman dikonsumsi lantaran memenuhi persyaratan keamanan dan mutu produk sebelum beredar.

“Di Indonesia produk mi instan tersebut aman dikonsumsi karena telah memenuhi persyaratan keamanan dan mutu produk sebelum beredar,” tulis BPOM, Kamis (27/4/2023).

3. Duh! Bank AS Tarik Pinjaman Rp1,46 Triliun untuk Kilang Balikpapan Pertamina

Bank Ekspor-Impor Amerika Serikat (The US Export-Import Bank) mundur dari rencana untuk memberikan pinjaman senilai US$99,7 juta atau setara dengan Rp1,46 triliun (asumsi kurs Rp14.685 per US$) terkait dengan pengerjaan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan.

Langkah itu diambil menyusul komitmen pemerintah Amerika Serikat untuk berhenti menyalurkan pinjaman mereka pada proyek bahan bakar fosil asing.

Rencananya, keputusan akhir ihwal penyaluran kredit pada operator kilang, PT Kilang Pertamina Balikpapan (PT KPB) bakal diambil pada hari ini, Kamis (27/4/2023) waktu setempat.

4. Jatah Ekspor Minyak Sawit Kembali Dipangkas per 1 Mei 2023

Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali memberlakukan pengurangan rasio kuota hak ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) mulai 1 Mei 2023.

Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kemendag Kasan Muhri menyampaikan, kebijakan itu diambil dalam rangka menjaga kestabilan pasokan kebutuhan dalam negeri atau domestic market obligation (DMO), serta memastikan harga minyak goreng di pasar rakyat tetap stabil dan terjangkau.

“Kedua, menurunkan rasio pengalih dasar untuk kegiatan ekspor, yaitu dari 1:6 menjadi 1:4,” kata Kasan dalam konferensi pers Kebijakan Minyak Goreng Setelah Ramadan dan Idulfitri di Kantor Kementerian Perdagangan, Kamis (27/4/2023).

5. Bank AS Kaji Ulang Pendanaan RDMP Balikpapan, Ini Kata Pertamina

PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) belum menerima pemberitahuan resmi ihwal keputusan Bank Ekspor-Impor Amerika Serikat yang dikabarkan menarik pinjaman mereka senilai US$99,7 juta atau setara dengan Rp1,46 triliun (asumsi kurs Rp14.685 per US$) dari proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan.

Corporate Secretary PT KPI Hermansyah Y. Nasroen menegaskan, pengembangan Kilang Balikpapan bakal membuat fasilitas penyulingan minyak itu jauh lebih bersih dengan menggunakan gas sebagai bahan bakar utamanya. Harapannya, emisi yang dihasilkan dari kilang itu dapat lebih kecil.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper