Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku usaha memperkirakan momen mudik Lebaran 2023 bakal menggenjot seluruh sektor ekonomi masyarakat. Sebab, momen mudik tahun ini pemerintah tidak lagi melakukan pembatasan dalam rangka pencegahan Covid-19 seiring dengan dicabutnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di seluruh wilayah Indonesia pada Desember 2022 lalu.
Ketua Kebijakan Publik Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sutrisno Iwantono mengatakan dimulai dari sektor transportasi, industri tekstil, industri makanan dan minuman serta perhotelan hingga restoran bakal tumbuh secara signifikan. Pasalnya, diperkirakan 123,8 juta orang atau hampir separuh penduduk Indonesia akan melakukan perjalanan secara serempak pada masa Lebaran tahun ini.
“Hampir semua kegiatan hidup dengan adanya mudik ini. Mau pulang naik mobil, bis, naik kereta, naik pesawat. Semua transportasi itu bergerak. Belanja pakaian, makanan, belanja macem macem. Ekonomi tekstil, makanan minuman meningkat. Hotel hotel mengalami peningkatan, harganya bahkan naik. Otomatis terserap tenaga kerja,” ujar dia kepada Bisnis, beberapa waktu lalu.
Sutrisno menambahkan, industri pariwisata pun akan terkena dampak mudik Lebaran ini. Belum lagi, peredaran uang di daerah yang juga bakal meningkat drastis. Menurut Asosiasi Pemerintah Kabupaten seluruh Indonesia (Apkasi) perputaran uang selama libur Lebaran 2023 diperkirakan mencapai mencapai Rp92,3 triliun.
“Mereka juga pulang ke kampung masing masing, banyak yang memberikan amplop ke keluarganya masing masing. Setelah selesai peryaan, mereka makan makanan dan industri kuliner pun menignkat. Juga tempat pariwisata juga bakal ramai,” tutur Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), DKI Jakarta itu.
Lebih lanjut, Sutrisno berpandangan ke depannya pola konsumsi masyarakat akan kembali normal usai momen libur Lebaran. Menurutnya pola konsumsi usai Lebaran belum kembali seperti 2019.
Baca Juga
“Kalau saat ini pola bisnis tidak sama dengan sebelum tahun lalu 2019. Misalnya hotel, restoran belum seperti dulu, masih mengalami penurunan dibanding 2019, cuma lebih baik dibanding masa masa pandemi,” ucapnya.
Menurutnya, secara umum kondisi ekonomi Indonesia akan biasa saja, karena masih terdapat beberapa tantangan seperti melemahnya ekspor karena beberapa negara tujuan resesi.
“Jadi sepanjang tahun ini akan so so saja. Apalagi kita dihantau ekspor turun, krisis ekonomi global. Ekspor kita mengalami penurunan. Harapan kita ekonomi domestik, tingkat konsumsi dalam negeri harus terus dipacu,” ungkapnya.
Sebelumnya, Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) memperkirakan perputaran uang selama libur Lebaran 2023 diperkirakan mencapai mencapai Rp92,3 triliun yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Jumlah tersebut dihitung dari jumlah pemudik sebesar 123,8 juta orang atau setara dengan 30.752.000 keluarga.
Direktur Eksekutif Apkasi Sarman Simanjorang mengatakan, Jika setiap keluarga membawa uang rata rata Rp3.000.000 maka perputaran uangnya sebesar tersebut di atas. “Ini dihitung rata-rata paling minimal, masih berpeluang di atas itu. Perputaran uang tersebut akan akan menyebar di sektor usaha transportasi darat [bus,rental, kreta api, mobil, pribadi, motor], laut [kapal laut] dan udara [pesawat], kuliner,hotel/penginapan, restoran, kafe, destinasi wisata, UKM makanan khas daerah dan penjual suvenir,” ujar Sarman dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/4/2023).