Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lagi! Perusahaan Media BuzzFeed Mau PHK 180 Karyawan

Buzzfeed mengatakan akan fokus pada video-video memasak yang menjadi andalannya.
Logo BuzzFeed terlihat di layar ponsel cerdas dan logo OpenAI di layar komputer. /Reuters
Logo BuzzFeed terlihat di layar ponsel cerdas dan logo OpenAI di layar komputer. /Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - BuzzFeed Inc melaporkan akan menutup divisi beritanya dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) 180 karyawan dari bagian bisnis, konten, teknologi, dan administrasi

Perusahaan media yang berbasis di New York ini mengatakan akan menghentikan berita-berita yang terkenal dan fokus pada daftar-daftar unik dan video-video memasak yang menjadi andalannya.

Dilansir dari Reuters pada Jumat (21/4/2023), Pihak perusahaan pada akhirnya mengaku kalah dengan sistem bisnis yang mengutamakan ranah digital. 

Jumlah PHK ini setara dengan 15 persen dari total tenaga kerja. Meski demikian, pihak perusahaan mengungkapkan unit HuffPost akan menjadi divisi berita utamanya.

Divisi berita Buzzfeed pernah dipandang sebagai penantang serius bagi perusahaan media lama dan memenangkan Hadiah Pulitzer pada  2021 untuk liputan penahanan massal Muslim di China.

Chief Executive Officer (CEO) BuzzFeed Jonah Peretti menjelaskan dalam sebuah memo kepada karyawannya bahwa keputusan PHK tersebut dilakukan untuk investasi jangka panjang.

"Saya membuat keputusan untuk berinvestasi secara berlebihan di BuzzFeed News karena saya sangat mencintai pekerjaan dan misi mereka. Hal ini membuat saya lambat untuk menerima bahwa platform besar tidak akan menyediakan distribusi atau dukungan finansial yang diperlukan untuk mendukung jurnalisme premium dan gratis yang dibuat khusus untuk media sosial," tulisnya.

Unit berita BuzzFeed, yang didirikan pada 2011, gagal menemukan model bisnis yang berhasil dan selalu merugi. Seperti media digital lainnya, ketergantungannya pada iklan membuatnya rentan terhadap penurunan karena pemasar beralih ke TikTok dan platform media sosial lainnya.

"Pengiklan berhati-hati dengan pengeluaran mereka dan mencari cara untuk memaksimalkan efisiensi dan laba atas investasi mereka," kata kepala investasi di Running Point Capital Advisors Michael Ashley Schulman. 

Menurutnya, hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan media digital berjuang untuk mendapatkan dana iklan yang lebih kecil, terutama di antara siklus politik Amerika Serikat (AS) dan acara-acara olahraga seperti Olimpiade dan Piala Dunia.

Pada Desember lalu, BuzzFeed sudah melakukan PHK dengan memangkas 12 Persen karyawannya.

Jonah menyalahkan pandemi dan kemerosotan ekonomi sebagai penyebab penurunan iklan digital dan bisnis BuzzFeed.

Adapun, tenaga kerja yang terkena dampak akan dipertimbangkan untuk peran terbuka di situs utama BuzzFeed.com, serta di HuffPost, yang diakuisisi pada 2020. CEO mengatakan HuffPost menguntungkan dan memiliki pembaca yang loyal.

Sebagai bagian dari restrukturisasi, pihak perusahaan mengatakan Chief Revenue Officer Edgar Hernandez dan Chief Operating Officer Christian Baesler telah memutuskan untuk keluar. Presiden Marcela Martin akan segera mengambil alih semua fungsi pendapatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper