Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkat Pengangguran di Inggris Meningkat, Disaat Pertumbuhan Gaji Diluar Dari Perkiraan

Walaupun pertumbuhan gaji di Inggris diluar dari perkiraan, tingkat pengangguran di Inggris juga mengalami peningkatan.
Bank of England. /Bloomberg-Hollie Adams
Bank of England. /Bloomberg-Hollie Adams

Bisnis.com, JAKARTA - Tingkat pengangguran Inggris mengalami kenaikan diluar perkiraan dalam tiga bulan hingga Februari. Namun di lain sisi pertumbuhan gaji di Inggris lebih tinggi dari perkiraan. 

Kondisi tersebut diketahui menjadi cerminan dari dilema Bank of England (BoE), ketika menilai apakah akan menaikkan suku bunga lebih lanjut. 

Dilansir dari Reuters (18/4/2023), Kantor Statistik Nasional mengatakan bahwa tingkat pengangguran naik sebesar 3,8 persen. Kenaikan ini merupakan kenaikan yang tertinggi sejak Kuartal II/2022.

Selain itu, jika melihat dari sisi gaji, pertumbuhan gaji tahunan untuk tiga bulan hingga Januari direvisi hingga 5,9 persen dan bertahan selama pada level tersebut selama tiga bulan hingga Februari. Sedangkan jika tidak termasuk bonus, pertumbuhan upah bertahan di 6,6 persen. 

"Pembayaran terus tumbuh lebih lambat dibandingkan harga, sehingga penghasilan masih turun dalam istilah nyata, meskipun kesenjangan antara pertumbuhan pendapatan sektor publik dan swasta terus menyempit," ucap ahli statistik ONS, Darren Morgan. 

Mengutip dari pemberitaan Reuters (18/4/2023), tingkat ketidakaktifan ekonomi inggris turun sebesar 0,4 poin persentase dari kuartal sebelumnya, yakni terendah sejak tiga bulan hingga Mei 2022. 

Sementara itu, jumlah lowongan pekerjaan juga turun menjadi 47.000, yakni menjadi 1,105 dimana jumlah ini menjadi yang terendah sejak tiga bulan hingga Agustus 2021. Namun sebagai catatan nilai ini masih lebih tinggi sebanyak 304.000 dari sebelum pandemi. 

Diketahui bahwa Inflasi harga konsumen Inggris mencapai level tertinggi dalam lebih dari 40 tahun sebesar 11,1 persen di bulan Oktober, dan di bulan Februari masih menyentuh dua digit. 

BoE juga memperkirakan bahwa inflasi akan turun di bawah 4 persen pada akhir tahun karena harga energi grosir yang juga turun. Namun pasar keuangan melihat peluang bahwa hal tersebut akan menaikkan biaya pinjaman di bulan depan menjadi 4,5 persen dari yang sebelumnya 4,25 persen. 

Tekanan upah sendiri menjadi perhatian utama dari bank sentral, dan sementara pertumbuhan gaji yang cepat akan menjadi perhatian. 

"Meskipun optimisme telah meningkat bahwa ekonomi Inggris akan terhindar dari resesi tahun ini, kami terus melihat pasar tenaga kerja turun," ucap ekonom di situs Indeed yakni situs rekrutmen, Jack Kennedy mengutip dari Reuters (18/4/2023). 

Kennedy juga menambahkan bahwa data dari Indeed sendiri juga menunjukkan bahwa bisnis saat ini kurang bersedia menawarkan bonus penandatanganan kepada staf dibandingkan akhir tahun lalu. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper