Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Ekspor Industri Pengolahan Susut Jadi US$47,78 Miliar Kuartal I/2023

BPS melaporkan nilai industri pengolahan turun 5,40 persen menjadi US$47,78 miliar di kuartal I/2023.
Sejumlah karyawan tengah memproduksi pakaian jadi di salah satu pabrik produsen dan eksportir garmen di Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/1/2022). Bisnis/Rachman
Sejumlah karyawan tengah memproduksi pakaian jadi di salah satu pabrik produsen dan eksportir garmen di Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/1/2022). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan ekspor di sektor industri pengolahan mencapai US$16,62 miliar atau naik sebesar 7,22 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).

Namun, secara kumulatif Januari-Maret 2023, nilai ekspor untuk sektor industri pengolahan tercatat menurun dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Adapun, di kuartal I/2023, industri pengolahan tercatat turun 5,40 persen menjadi US$47,78 miliar.

Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS, Imam Machdi, menyampaikan, ada 3 industri pengolahan yang mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yaitu minyak kelapa sawit, pakaian jadi (konveksi) dari tekstil dan sepatu olahraga.

“Sepanjang kuartal I/2022, nilai ekspor komoditas minyak kelapa sawit sebesar US$6,67 miliar. Namun, nilainya menurun pada kuartal I/2023 ini yang hanya sebesar US$5,92 miliar atau turun 11,34 persen,” kata Imam Machdi dalam konferensi pers, Senin (17/4/2023).

Dijelaskan Machdi, penurunan nilai ekspor komoditas minyak kelapa sawit ini dipicu oleh menurunnya harga CPO di pasar global. Jika dilihat berdasarkan negara tujuannya, nilai ekspor minyak kelapa sawit ke India dan Pakistan menurun masing-masing 12,94 persen dan 46,86 persen, sedangkan ke Tiongkok masih meningkat sebesar 139,74 persen.

Lalu, untuk komoditas pakaian jadi dari tekstil, nilainya menurun sebesar 21,04 persen, dari sebelumnya US$2,20 miliar menjadi US$1,74 miliar di kuartal I/2023.

Dia menuturkan ekspor komoditas ini utamanya turun ke negara tujuan AS dan Korea Selatan, masing-masing turun 31,40 persen dan Korea Selatan, sedangkan Jepang naik 14,93 persen.

Sementara itu, untuk komoditas olahraga, nilai ekspornya turun sebesar 27,24 persen menjadi US$1,13 miliar, dari sebelumnya US$1,55 miliar pada kuartal I/2022.

Berdasarkan negara tujuannya, nilai ekspor komoditas tersebut turun di tiga negara yaitu di AS turun 39,61 persen, Belgia 17,05 persen, dan Tiongkok 38,28 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper