Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Keuangan mencatat realisasi pembiayaan utang pemerintah adalah sebesar Rp224,8 triliun per akhir Maret 2023.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi tersebut setara dengan 32,3 persen dari target APBN tahun anggaran 2023.
Dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, realisasi pembiayaan utang hingga Maret 2023 tumbuh sebesar 49,8 persen.
Dia menjelaskan, penarikan utang dalam jumlah yang besar pada awal tahun guna mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan di global.
“Kita melakukan front loading karena kita mengantisipasi kenaikan suku bunga yang higher for longer,” katanya dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (17/4/2023).
Jika dirincikan realisasi pembiayaan utang melalui Surat Berharga Negara (SBN) hingga Maret 2023 mencapai Rp217,6 triliun atau 30,5 persen dari target tahun ini.
Baca Juga
Penarikan utang melalui SBN ini mengalami peningkatan sebesar 62,9 persen secara tahunan.
Sementara itu, realisasi pembiayaan utang melalui pinjaman tercatat mencapai Rp7,2 triliun pada Maret 2023, turun signifikan 56,3 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
“Secara keseluruhan, pembiayaan kita masih on track, sesuai dengan APBN. Tahun ini pembiayaan ditargetkan sebesar Rp696 triliun dan realisasi sampai dengan Maret 2023 sebesar Rp224,8 triliun.
Sementara itu, Sri Mulyani menyampaikan surplus APBN mencapai Rp128,5 triliun pada Maret 2023. Angka itu setara dengan 0,61 persen dari PDB Indonesia.
“Posisi APBN kita sampai akhir Maret masih mengalami surplus Rp128,5 triliun atau 0,61 persen dari PDB,” katanya dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (17/4/2023).
Sri Mulyani menjelaskan, surplus pada Maret 2023 didorong oleh pendapatan negara yang tercatat sebesar Rp647,2 triliun, meningkat 29 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
“Untuk Maret, posisi dr APBN kita masih sangat positif, pendapatan negara kita mencapai Rp647,2 triliun atau ini 26,3 persen dari total target APBN tahun 2023 ini,” jelasnya.
Belanja negara pada Maret 2023 tercatat mencapai Rp518,7 triliun, atau mencapai 16,9 persen dari target belanja dalam APBN Tahun Anggaran 2023.