Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kabar Baik! Kinerja Kondisi Industri Pengolahan di Indonesia Menguat

Simak laporan Bank Indonesia soal kondisi industri pengolahan di Indonesia kuartal I/2023.
Presiden Joko Widodo meresmikan Pabrik NPK PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, pada Jumat, 10 Februari 2023. Dok. BPMI Setpres
Presiden Joko Widodo meresmikan Pabrik NPK PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, pada Jumat, 10 Februari 2023. Dok. BPMI Setpres

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporkan kinerja industri pengolahan Indonesia menguat pada kuartal I/2023 masih berada pada fase ekspansi setelah sebelumnya melambat pada kuartal IV/2022. 

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyampaikan hal tersebut tercermin dari Prompt Manufacturing Index (PMI) BI yang tercatat sebesar 50,75 persen pada kuartal I/2023, lebih tinggi dari 50,06 persen pada kuartal sebelumnya. 

“Peningkatan terjadi pada seluruh komponen pembentuk PMI-BI terutama Volume Produksi, Volume Pesanan, dan Volume Persediaan Barang Jadi yang berada dalam fase ekspansi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (14/4/2023). 

Bank Indonesia menggunakan 50 sebagai garis tengah. Capaian di bawah 50 menunjukkan terjadinya pelemahan, sedangkan indeks di atas 50 menunjukkan terjadi ekspansi.

Lebih lanjut, berdasarkan sublapangan usaha, peningkatan terjadi terutama pada industri pengolahan tembakau, industri mesin dan perlengkapan, serta industri alat angkutan. 

Perkembangan PMI-BI tersebut sejalan dengan perkembangan kegiatan LU Industri Pengolahan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia yang tercatat meningkat dengan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 1,54 persen.

Erwin memproyeksikan bahwa kinerja lapangan usaha (LU) industri pengolahan pada kuartal berikutnya atau kuartal II/2023 akan kembali meningkat dengan indeks 54,79 persen, lebih tinggi dari 50,75 persen pada kuartal sebelumnya. 

“Berdasarkan komponen pembentuknya, seluruh komponen tercatat meningkat dan berada pada fase ekspansi dengan peningkatan tertinggi terjadi pada Volume Persediaan Barang Jadi, Jumlah Tenaga Kerja, dan Volume Produksi,” tambahnya. 

Seiring dengan hal tersebut, sejumlah sublapangan usaha industri pengolahan juga diprakirakan membaik dari fase kontraksi menjadi ekspansi terutama pada industri furnitur dan industri karet, barang dari karet dan plastik. 

Selain itu, beberapa sublapangan usaha diprakirakan meningkat terutama pada industri kertas dan barang dari kertas, percetakan dan reproduksi media rekaman, industri tekstil dan pakaian jadi, serta industri kimia, farmasi dan obat tradisional.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper