Bisnis.com, JAKARTA - Tupperware merupakan sebuah merek yang sangat populer di Indonesia, terutama di kalangan ibu-ibu. Hal ini lantaran Tupperware memiliki reputasi kualitas plastik yang baik.
Sayangnya, Tupperware melaporkan kinerja keuangan perusahaan dalam situasi yang suram. Berdasarkan dokumen yang dikirimkan ke regulator bursa AS, Tupperware menyebutkan terdapat keraguan besar terhadap kemampuan perusahaan untuk bertahan.
Pasalnya, dalam beberapa tahun terakhir, Tupperware mengalami penurunan penjualan produk rumahan yang tajam akibat perusahaan tidak mampu membidik pasar konsumen muda.
Imbasnya, saham Tupperware pun anjlok hampir 50 persen pada perdagangan Senin (10/4/2023). Pada akhir perdagangan Selasa, saham Tupperware pulih 4,84 persen, namun masih melemah 68 persen sejak awal tahun 2023.
Analis Ritel dan Direktur Pelaksana GlobalData Retail Neil Saunders mengatakan nasib Tupperware tengah di ujung tanduk. Pihak manajemen berusaha mati-matian untuk meningkatkan sisi penjualan.
Lantas, seperti apa profil bisnis dan perkembangan bisnis ini sendiri? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya.
Sejarah Awal Tupperware
Tupperware adalah merek produk wadah makanan dan peralatan rumah tangga yang terkenal di seluruh dunia. Produk Tupperware diciptakan oleh seorang insinyur kimia bernama Earl Tupper pada tahun 1946 di AS.
Sebelum menciptakan Tupperware, Earl Tupper telah berkarir di industri plastik selama bertahun-tahun. Dirinya telah mengembangkan bahan plastik yang sangat tahan lama dan tidak mudah pecah.
Tidak hanya itu saja, Earl pun mengembangkan sistem tutup yang rapat dan tidak mudah bocor, yang membuat produknya sangat populer di kalangan ibu rumah tangga.
Peran Brownie Wise dalam Perkembangan Tupperware
Melansir dari The Independent, Brownie Wise juga menjadi tokoh penting dalam sejarah perusahaan Tupperware. Sebagai seorang pengusaha wanita Amerika, dirinya direkrut oleh Earl untuk mempopulerkan produk Tupperware melalui metode pemasaran langsung.
Saat itu, Brownie Wise memimpin tim penjualan Tupperware di seluruh Amerika Serikat dan mengembangkan "Tupperware Parties" sebagai cara yang efektif untuk memasarkan produk Tupperware secara langsung ke konsumen.
Konsep Tupperware Parties adalah mengundang teman-teman atau tetangga untuk berkumpul di rumah seseorang, sambil menikmati makanan ringan dan minuman, sambil melihat demonstrasi produk Tupperware dan membeli produk langsung dari katalog.
Sayangnya, hubungan antara Tupper dan Wise mulai merenggang hingga berakhir Wise dipecat pada awal 1958-an. Tidak ada yang mengetahui alasan secara jelas, namun ada sejumlah spekulasi, di mana Earl cemburu dengan popularitas Wise dalam memasarkan Tupperware.