Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perkuat Ketahanan Pangan, Bapanas Dorong Optimalisasi LPM di Daerah

Lumbung pangan masyarakat (LPM) merupakan upaya menjaga ketahanan pangan lewat ketersediaan dan stok pangan di tingkat masyarakat, desa, hingga nasional.
Petani beraktivitas di lahan persawahan di kawasan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (17/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Petani beraktivitas di lahan persawahan di kawasan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (17/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pangan Nasional terus mendorong optimalisasi lumbung pangan masyarakat (LPM) sebagai program strategis untuk memperkuat ekosistem pangan nasional.

LPM merupakan upaya menjaga ketahanan pangan lewat ketersediaan dan stok pangan di tingkat masyarakat, desa, kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional.

Deputi II Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) Nyoto Suwignyo mengungkapkan bahwa LPM merupakan pilar dari ketahanan pangan masyarakat, di mana posisi dan keberadaannya turut berkontribusi menjaga ketahanan pangan nasional.

"LPM yang dikelola Gapoktan memiliki peran yang komplet dalam pemenuhan rantai pasok pangan daerah, dari mulai budidaya, pengolahan, penyimpanan, hingga pendistribusian pangan. LPM juga berperan sebagai penggerak ekonomi petani. Hal tersebut semakin menegaskan peran strategis dari lumbung pangan," ujarnya lewat keterangan tertulis saat melakukan peninjauan LPM Gapoktan Sumber Mekar di Karawang, Senin, (10/4/2023).

Adapun, jumlah total LPM pada 2009-2022 tercatat sebanyak 8.718 unit. Jumlah tersebut terdiri atas LPM yang dibangun dari DAK APBN 4.868 unit, LPM yang dibangun APBD 3.188 unit, dan dibangun secara swadaya 662 unit.

Nyoto mengatakan, saat ini pihaknya turut mendorong agar LPM bisa berperan aktif dalam pemenuhan gizi masyarakat.

"Selain menjaga ketersediaan, LPM juga didorong untuk memiliki peran menjaga pasokan gizi masyarakat seperti yang saat ini tengah kita upayakan di LPM Sumber Mekar Karawang," terangnya.

Menurut Nyoto, LPM Sumber Mekar bisa menjadi salah satu LPM percontohan yang didukung untuk mengembangkan perannya dalam pemenuhan gizi masyarakat melalui penanaman padi biofertifikasi yang kaya akan nutrisi zink.

"Kita dorong LPM Sumber Mekar, dengan dukungan pemerintah daerah, bisa melakukan kolaborasi dengan Kementerian Pertanian untuk melakukan penanaman padi biofertifikasi yang kaya akan nutrisi zink. Padi jenis tersebut bisa bermanfaat untuk pengentasan stunting," tuturnya.

Nyoto berharap hasil produksi dari program tersebut bisa dimanfaatkan sebagai salah satu bantuan pangan bagi masyarakat rawan stunting yang bersumber dari cadangan pangan pemerintah daerah.

Terkait upaya peningkatan gizi masyarakat tersebut, Ketua LPM Gapoktan Sumber Mekar Hadiwarmo Sudrajat menyambut baik rencana pengembangan padi biofertifikasi yang tengah diupayakan. Saat ini, tambahnya, LPM Sumber Mekar juga telah melakukan uji coba pengembangan padi organik yang diintegrasikan dengan budidaya ikan air tawar.

"Sedang kita uji cobakan pengembangan padi organik melalui sistem mina padi sehingga diharapkan bisa menjadi salah satu model untuk menunjang penanganan stunting khususnya di Kabupaten Karawang," ujarnya.

Di samping rencana pengembangan padi biofertifikasi, Hadi mengatakan, LPM Sumber Mekar saat ini sudah memiliki produk beras sendiri dengan brand 'FDP'. Produk beras medium tersebut hasil dari kerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang.

"Hal ini bagian dari upaya mengoptimalkan produksi gabah dan beras Karawang yang tercatat mengalami surplus hampir sekitar 800.000 ton GKP per tahun. Produk beras LPM tersebut dijual di wilayah Karawang dan sekitarnya, dan sudah masuk ke pasar Jakarta melalui PIBC. Dijual dengan harga Rp 9.000 per kg. Dengan harga beras yang murah dan kualitas yang bagus maka beras kami sangat diminati," jelasnya.

Adapun, LPM Sumber Mekar yang berlokasi di Desa Kuta Jaya, Kecamatan Kuta Waluya, Karawang ini merupakan salah satu LPM yang sukses dibangun melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik tahun 2022. LPM yang mengelola lahan seluas sekitar 306 hektare  dan memiliki jumlah anggota sebanyak 271 petani tersebut telah memiliki lumbung dengan fasilitas lengkap, dari mulai gudang lumbung, lantai jemur, rumah RMU dan RMU, serta pengering.

Aktivitas LPM tersebut meliputi budidaya dan pembelian gabah. Untuk budidaya Gapoktan LPM Sumber Mekar menggunakan sejumlah varietas benih, seperti Ciherang, Impari 32, Impari 42, Pandan Wangi, Malang, Ketan, dan lainnya. Sedangkan untuk pembelian gabah petani dilakukan di sekitar Karawang.

"Kita juga sedang merintis untuk membangun kerja sama khususnya dalam hal pemenuhan modal bagi para petani. Untuk itu, kita sedang melakukan pengembangan unit simpan pinjam dan cadangan pangan," ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper