Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) bersama dengan Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) se-Jawa meluncurkan dua program unggulan untuk mendukung ketahanan pangan nasional dalam rangka memastikan terkendalinya inflasi menjelang Idulfitri.
Kedua program tersebut yaitu digitalisasi hulu hilir sektor pangan dan quick wins pengendalian inflasi pangan jangka pendek. Program tersebut diusung melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Jawa di Purwakarta, Rabu (5/4/2023).
Program tersebut diharapkan akan memperkuat dan memperluas penerapan digitalisasi produksi pangan secara end-to-end untuk mendorong produktivitas guna mendukung stabilitas harga dan ketahanan pangan nasional.
Perry menyampaikan bahwa penguatan sinergi TPIP/TPID dan GNPIP telah berhasil mendorong penurunan inflasi pangan pada 2022.
Koordinasi yang kuat tersebut diharapkan dapat menjadi akselerator langkah konkret bersama untuk mengendalikan tekanan inflasi pangan, mendorong produksi, serta mendukung ketahanan pangan nasional, pada tahun ini.
“BI berkomitmen untuk terus memberikan dukungan dalam menjaga terkendalinya inflasi pangan dan ekspektasi inflasi melalui penguatan dukungan fasilitasi pasar murah, koordinasi penguatan dan perluasan kerja sama antardaerah, serta penguatan koordinasi dan komunikasi kebijakan pengendalian inflasi,” katanya dalam acara Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan Jawa 2023, Rabu (5/4/2023).
Baca Juga
Adapun, kedua program yang diusung GNPIP akan diimplementasikan dengan pertama, digitalisasi hulu hilir sisi produksi, pasca panen, pergudangan, pengolahan, pemasaran hingga pembiayaan pada sektor pangan melalui optimalisasi peran UMKM termasuk pesantren.
Program tersebut diwujudkan dengan penyusunan bisnis model digital farming melalui penyaluran smart green house kepada UMKM dan pesantren, penyaluran smart farming kepada klaster pangan, penyaluran mesin pengolahan pasca panen cabai, peresmian lumbung pangan dengan Rice Milling Unit (RMU) dan Bed Dryer, digitalisasi pemasaran produk dengan startup pertanian, hingga digitalisasi pasar termasuk fasilitasi QRIS bagi pedagang.
Kedua, quick wins pengendalian inflasi pangan jangka pendek terdiri dari gelaran operasi pasar dan gelar pangan murah komoditas pangan strategis di 277 titik se-Jawa, perluasan kerja sama antar daerah serta, efisiensi distribusi melalui penyediaan jasa logistik dan storage yang terjangkau hingga optimalisasi pengembangan dan pendampingan pupuk organik.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengapresiasi sinergi dan koordinasi yang solid dari TPIP-TPID dalam mengendalikan inflasi pangan.
Dalam memitigasi transmisi dari kenaikan harga komoditas global maupun risiko domestik, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah maupun BI dalam wadah TPIP-TPID terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga pencapaian inflasi tetap terkendali.
Lebih lanjut, untuk memitigasi potensi peningkatan harga pangan dan tarif angkutan pada bulan Ramadan dan Idulfitri 2023, Airlangga mengatakan beberapa program tengah dilakukan diantaranya pemantauan harga kebutuhan bahan pokok dan mengoptimalkan pelaksanaan operasi pasar/bazar pasar murah untuk komoditas pangan strategis.
Pemerintah juga memastikan kelancaran distribusi, serta melakukan sinergi pengawasan baik untuk pangan maupun energi.