Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mandeknya Sektor Properti Dapat Picu Kemiskinan hingga 47 Juta Orang di RI

Kajian LPEM FEB Universitas Indonesia menyebut jika sektor properti berhenti beraktivitas, tingkat kemiskinan di Indonesia bakal meningkat menjadi 17,37 persen.
Ilustrasi sektor properti/Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Ilustrasi sektor properti/Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Industri properti disebut memberikan peran besar terhadap perekonomian nasional, termasuk dalam membuka lapangan pekerjaan sehingga dapat mencegah kemiskinan di Tanah Air. 

Berdasarkan penelitan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) 2023, tingkat kemiskinan di Indonesia tercatat sebesar 9,54 persen dari total 274 juta penduduk atau sekitar 26 juta orang. 

Jika sektor properti berhenti beraktivitas, tingkat kemiskinan bakal meningkat menjadi 17,37 persen, dalam artian berpotensi meningkat hingga 47 juta orang. 

Kepala Badan Pengembangan Kawasan Properti Terpadu Budiarsa Sastrawinata mengatakan, sektor properti, real estat, dan konstruksi bangunan berkontribusi besar terhadap pendapatan pemerintah pusat maupun daerah sekaligus menyerap tenaga kerja yang cukup besar. 

"Sektor ini juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi lokal di sekitaran wilayah pengembang properti dan juga termasuk penyediaan lapangan pekerjaan dan penyerapan tenaga kerja yang besar," kata Budiarsa di Jakarta, Senin (10/4/2023). 

Adapun, sektor properti serta efek penggandanya selama periode 2018-2022 menghasilkan pendapatan pajak pusat sekitar Rp185 triliun per tahun atau setara 9,26 persen dari total penerimaan pajak pemerintah pusat. 

Untuk pemerintah daerah, sektor properti serta efek penggandanya berkontribusi menciptakan pendapatan asli daerah (PAD) bagi pemerintah daerah sekitar Rp92 triliun per tahun atau setara dengan 31,86 persen dari total penerimaan PAD pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.

“Melihat cukup tingginya angka ini, kami berharap, baik pemerintah pusat maupun daerah, dapat memberdayakan industri properti menjadi salah satu industri unggulan dengan ekosistem jaringan rantai pasok yang semakin kondusif,” ujarnya. 

Dari sisi tenaga kerja, sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan menyediakan kesempatan kerja 13,8 juta orang per tahun atau setara dengan 9,6 persen angkatan kerja nasional tahun 2022 atau 10,2 persen penduduk bekerja tahun 2022.

Dari sisi pendapatan pekerja, kontribusi sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan sebesar Rp938 triliun hingga Rp1.147 triliun per tahun.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto menerangkan, industri properti merupakan salah satu leading sektor yang menggerakan perekonomian Indonesia. 

"Realisasi investasi industri properti juga menduduki peringkat ke 4 terbesar, yaitu menyumbang sebesar Rp109,4 triliun. Namun, terdapat backlog perumahan di Indonesia yang sebesar 12,71 juta di tahun 2021," terangnya. 

Di samping itu, Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, jika sektor properti adalah komponen strategis pertumbuhan perekonomian nasional. Kadin Indonesia melihat banyak sekali peluang yang dapat dimanfaatkan oleh para pengembang sektor properti di Indonesia.

“Kontribusi sektor properti terhadap PDB Indonesia sebesar 14-16 persen setiap tahunnya, yang diikuti dengan spillover effect kepada 183 sektor lainnya dari sisi output, income, serta dampak lainnya terhadap pembangunan," tandas Arsjad.

Lebih lanjut, dia menerangkan, sektor properti juga memainkan peran penting dalam penciptaan lapangan kerja, yaitu mempekerjakan sekitar 13,8 juta orang atau sekitar 10,2 persen dari total tenaga kerja Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper