Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Prospek Properti RI di Tahun Politik Jelang Pemilu 2024

Gelaran Pemilu 2023 diyakini tidak akan terlalu berdampak signifikan terhadap bisnis properti di Indonesia.
Foto udara komplek perumahan di kawasan Gading Serpong, Kelapa Dua, Tangerang, Banten, Jumat (11/6/2021). Bisnis/Abdullah Azzam
Foto udara komplek perumahan di kawasan Gading Serpong, Kelapa Dua, Tangerang, Banten, Jumat (11/6/2021). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Pasar properti diprediksi bakal tetap kokoh meski diterpa sentimen menjelang tahun politik menyambut Pemilu 2024. Namun, laju Kredit Pemilikan Rumah (KPR) diproyeksi melambat. 

Country Manager Rumah.com, Marine Novita, menjelaskan berdasarkan data Rumah.com Property Market Index, tidak menunjukkan adanya dampak signifikan terhadap permintaan properti pada tahun politik. 

"Bahkan, permintaan properti pada 2019 justru naik sedikit 1 persen, dibandingkan permintaan properti pada 2018," kata Marine kepada Bisnis, dikutip Selasa (4/4/2023). 

Meskipun pertumbuhan penyaluran kredit properti pada tahun politik 2014 dan 2019 menurun dibandingkan tahun sebelumnya, tapi masih tetap lebih baik dibandingkan penyaluran kredit lainnya

Optimisme tersebut juga didukung oleh pertumbuhan KPR di tengah pandemi mulai 2020 dan juga di 2021, ketika kredit secara keseluruhan sempat turun.

Menurutnya, hunian adalah kebutuhan dasar, di mana sebanyak 12 juta keluarga masih belum memiliki rumah. Dari sisi piramida penduduk pun, sebanyak 88 juta jiwa atau 40 persen dari total jumlah penduduk Indonesia berada pada usia 20-44 tahun. 

"Ini adalah rentang usia yang menjadi target pasar sektor properti hunian. Ini artinya, peluang pada pasar properti masih tetap dinamis dan resilient,” jelasnya.

Berdasarkan hasil survei Rumah.com, dari 1.000 responden sebanyak 82 persen menyatakan akan berencana membeli rumah dalam satu tahun ke depan. Adapun, segmen pembeli properti dalam beberapa tahun ke depan, yaitu usia 20-40 tahun. 

"Kami juga melihat di kuartal III/2022 sebanyak 56 persen property seeker yang menginginkan rumah di atas Rp1 miliar," jelasnya.

Di sisi lain, sebelum masuk tahun politik, pengembang properti terlihat bergegas memanfaatkan momentum launching produk hingga pemasaran yang kian agresif.

Emiten properti PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK), entitas usaha PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), kembali meluncurkan apartemen 5 lantai Newville. Hal ini diharapkan mendorong pencapaian target marketing sales LPKR senilai Rp4,9 triliun pada 2023. 

CEO Lippo Cikarang, Rudy Halim, menyampaikan perseroan kembali menawarkan Newville, hunian lima lantai di kawasan Lippo Cikarang pada awal April 2023. Peluncuran ini melanjutkan kesuksesan penawaran sebelumnya pada November 2022, yang terjual 80 persen. 

"Setelah peluncuran dua blok Newville pada November 2022, kami kembali meluncurkan dua blok baru pada 1 April 2023," ujarnya.

Proyek Newville terletak di koridor Timur Jakarta yang kini menawarkan Block Epsilon dengan tipe yang ditawarkan Superior dan Block Zeta dengan tipe Suite. Tipe Superior memiliki luas 24,35 m2, Suite 40,75 m2. 

Kedua tipe dari blok Epsilon dan Zeta tersebut dibanderol dengan harga mulai dari Rp257 juta-an untuk tipe Superior dan Rp430 juta-an untuk tipe Suite.

Selain itu, pengembang Damai Putra Group yang memiliki portofolio properti di berbagai wilayah Jabodetabek dan Yogyakarta. Pihaknya akan meluncurkan 6 produk properti baik proyek baru maupun eksisting yang terdiri dari ruko komersial, rumah tapak, dan apartemen. 

Adapun, Damai Putra Group kini tengah mengembangkan townhouse bernama Catha Rempoa di Tangerang Selatan. Lokasinya berada dekat dengan moda transportasi MRT Lebak Bulus Jakarta Selatan. 

General Manager Sales Damai Putra Group, Hadi Putra, mengatakan sepanjang tahun ini, sektor properti terlihat adanya pergerakan positif. Hal itu juga didorong kondisi ekonomi yang mengalami pertumbuhan positif. 

Peluncuran produk baru ini dilakukan untuk mencapai target marketing sales sebesar Rp1,49 triliun pada tahun 2023. Hingga 30 Maret 2023, Damai Putra Group berhasil membukukan pra penjualan 70 persen dari target 3 bulan yang senilai Rp450 miliar.

Sementara itu, anak usaha PT Ciputra Development Tbk. (CTRA), PT Ciputra Residence berhasil meraih marketing sales senilai Rp1,5 triliun dari launching proyek terbarunya yaitu CitraGarden Serpong di Cisauk, Kabupaten Tangerang. 

Direktur Marketing Ciputra Residence, Yance Onggo, mengatakan Citra Garden Serpong dikembangkan di atas lahan 350 hektare. Adapun, 3 klaster perdananya yaitu klaster Aeris, klaster Belle Fleur dan Cluster Chloe kini telah terjual habis. 

"Lewat 3 cluster ini CitraGarden Serpong sukses mencatatkan penjualan mencapai 1.000 unit dengan omset Rp1,5 triliun," kata Yance. 

Pencapaian marketing sales dari proyek terbarunya ini akan berkontribusi pada penjualan Ciputra Group di sepanjang tahun ini yang ditargetkan mencapai Rp8,9 triliun. 

"CitraGarden Serpong di kembangkan untuk menjawab kebutuhan di masyarakat untuk bisa memiliki rumah di area Serpong dengan ukuran lebih luas dengan harga terjangkau, mengusung konsep Green Development, dan sudah memiliki aksesibilitas serta fasilitas yang lengkap," ujarnya. 

Yance menjelaskan, pengembangan Citra Garden Serpong ditunjang oleh pertimbangan aksesibilitas yang mumpuni. Sebab, lokasinya mudah dijangkau lewat tol serpong pondok indah, stasiun KRL Cisauk.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper