Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bapanas: Harga Pangan Jelang Lebaran Masih Stabil

Pemerintah melalui Bapanas memastikan stok dan harga pangan jelang Lebaran masih stabil.
Pedagang daging sapi segar melayani konsumen, di  Pasar Modern, Serpong, Tangerang Selatan, Senin (2/6/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Pedagang daging sapi segar melayani konsumen, di Pasar Modern, Serpong, Tangerang Selatan, Senin (2/6/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah pastikan stok dan harga pangan memasuki pertengahan bulan puasa atau menjelang Lebaran 2023 masih aman serta cenderung stabil.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi, usai melakukan pengecekan harga bahan pangan pokok di pasar tradisional Rawamangun, Jakarta, Senin, (3/4/2023).

"Hari ini kita bersama Pak Mendag kembali memantau harga-harga kebutuhan pangan pokok di Pasar Rawamangun. Dari sisi pasokan aman, semua pangan pokok tersedia dengan stok yang cukup, dari sisi harga relatif stabil. Memang ada beberapa komoditas yang [harganya] naik namun tidak terlalu signifikan dan tidak terpaut jauh dari Harga Acuan Pembelian/Penjualan (HAP) yang telah ditetapkan Badan Pangan Nasional," ujarnya dalam keterengan tertulis, Senin (3/4/2023).

Berdasarkan hasil pemantauan, harga daging sapi tercatat Rp 140.000 per kg (HAP yang ditetapkan NFA Rp 140.000 per kg), daging ayam ras Rp35.000 per kg (HAP Rp36.750 per kg), telur ayam Rp 30.000 per kg (HAP 27.000 per kg), beras medium Rp10.500 per kg (Harga Eceran Tertinggi atau HET Rp10.900 per kg), beras premium Rp13.000 per kg (HET Rp 13.900 per kg), cabai merah keriting Rp45.000 per kg (HAP Rp 37.000-Rp55.000 per kg), cabai rawit merah Rp60.000 per kg (HAP Rp40.000-Rp57.000 per kg), bawang merah Rp45.000 per kg (HAP Rp36.500-Rp41.500 per kg), bawang putih Rp40.000 per kg, minyak goreng (Minyakita) Rp14.000 per liter (HAP Rp14.000 per liter), dan gula konsumsi Rp14.000 per kg (HAP Rp13.500-Rp14.500 per kg).

Dari sejumlah komoditas tersebut, Arief menjelaskan, daging sapi, daging ayam ras, cabai merah keriting, minyak goreng, dan gula konsumsi tercatat memiliki harga yang stabil dan masih berada di bawah atau sama dengan HAP. Untuk beberapa komoditas seperti telur ayam, cabai rawit merah, dan bawang merah, terpantau masih berada di atas harga acuan.

“Sedangkan untuk komoditas beras, setelah penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) terbaru berdasarkan Perbadan Nomor 6/2023, kondisi harga beras medium dan premium tadi kita cek masih berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan,” ujarnya.

Arief melanjutkan, untuk komoditas pangan yang harganya terpantau masih berada di atas HAP pihaknya menyiapkan sejumlah langkah mitigasi yang dikolaborasikan bersama Dinas Urusan Pangan serta Kementerian/Lembaga terkait. Diantaranya melalui peningkatan intensitas operasi pasar/ SPHP atau Gerakan Pangan Murah (GPM) yang terjadwal di seluruh provinsi di Indonesia sampai dengan Idulfitri. Selain itu, juga peningkatan pendistribusian pangan dari daerah sentra produksi ke daerah konsumsi.

“Untuk cabai misalnya, apabila terkendala di biaya transportasi kami dukung Pemerintah Daerah mengoptimalkan dana BTT atau Biaya Tidak Terduga yang bisa digunakan untuk memobiliasi stok dari daerah surplus ke daerah defisit. Badan Pangan Nasional juga memiliki program fasilitasi pendistribusian untuk stabilitasi harga, program ini bisa dikolaborasikan dengan Pemerintah Daerah, asosiasi, koperasi, atau pelaku usaha lainnya,” ujarnya.

Dalam kunjungan kerja tersebut, Arief juga merespon keluhan pedagang tentang naiknya harga garam konsumsi menjadi Rp6.000 per kg. “Garam nanti saya cek untuk memastikan informasinya. Karena angka Rp6.000/kg itu terlalu tinggi. Untuk garam kalau [cuaca] sudah panas harganya akan baik, sedangkan kalau hujan kebalikannya,” terangnya.

Lebih lanjut, Arief memastikan, kedepannya upaya menjaga stok dan harga pangan tetap stabil sampai dengan Idulfitri akan terus digenjot pemerintah, baik melalui pemantauan stok dan harga harian maupun langkah aksi stabilisasi. Hal ini sesuai dengan perintah Presiden Jokowi yang meminta stok dan harga pangan betul-betul dijaga dari sisi stabilitas dan keseimbangannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Indra Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper