Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Hunian Terancam Turun Jelang Lebaran, Ini Alasannya

Permintaan terhadap properti hunian diperkirakan bakal menurun menjelang hari raya Idulfitri 2023.
Foto udara komplek perumahan di kawasan Gading Serpong, Kelapa Dua, Tangerang, Banten, Jumat (11/6/2021). Bisnis/Abdullah Azzam
Foto udara komplek perumahan di kawasan Gading Serpong, Kelapa Dua, Tangerang, Banten, Jumat (11/6/2021). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Permintaan terhadap properti hunian diperkirakan bakal menurun menjelang hari raya Idulfitri 2023. Hal ini didasarkan pada siklus tahunan sebelumnya yang menunjukkan penurunan permintaan, khususnya di sektor residensial.  

Country Manager Rumah.com, Marine Novita mengatakan, berdasarkan data Indonesia Property Market Report Q1 2023 Rumah.com, rata-rata penurunan permintaan di periode tersebut sebesar 2-5 persen secara kuartalan di masa pandemi.

"Benar, data kami mencatat penurunan rata-rata 2-5 persen pada permintaan properti di Hari Raya memasuki masa pandemi [tahun 2020-2022]. Sebelum pandemi, penurunan bahkan di atas 10 persen," kata Marine kepada Bisnis, Kamis (30/3/2023). 

Marine menjelaskan, meski akan terjadi penurunan pada periode hari raya, tapi permintaan setelah hari raya diperkirakan bakal kembali naik di kuartal II/2023. 

Berdasarkan data sementara hingga akhir Februari, menurutnya akan ada kenaikan permintaan pada kuartal pertama 2023 dibandingkan kuartal keempat 2022 dengan kisaran antara 15-30 persen. 

Kendati permintaan menurun, Marine menuturkan, sejauh ini residensial masih merupakan properti yang paling dicari dibandingkan produk properti lainnya, bahkan di saat-saat low season seperti Hari Raya ataupun akhir tahun. 

Sebelumnya, dalam laporan Rumah.com Indonesia Property Market Report Q1 2023 disebutkan, tren properti mulai kembali pada siklus tahunannya. Sebelum pandemi, kuartal kedua dan kuartal keempat selalu menjadi kuartal yang ‘sepi’ pada sektor properti karena pada periode ini konsumen lebih fokus pada pengeluaran untuk konsumsi.

Jika pada kuartal kedua konsumen lebih fokus pada belanja Hari Raya Idulfitri dan kegiatan mudik, konsumen pada kuartal keempat akan lebih fokus pada belanja dan liburan akhir tahun. Tren ini direspons pengembang dengan menunda peluncuran unit baru dan menahan kenaikan harga.

Di sisi lain, kondisi penurunan ini diperparah dengan ketidakstabilan ekonomi global yang ditandai dengan inflasi dan kenaikan suku bunga mulai mempengaruhi konsumsi rumah tangga.

Berdasarkan hasil studi Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2023, indeks sentimen properti turun dari posisi 59 poin pada periode sebelumnya menjadi 56 poin. 

Terlebih, kepuasan konsumen yang lebih rendah terhadap iklim real estat, turunnya skor iklim real estat, turunnya persepsi terhadap upaya pemerintah, dan pandangan yang kurang positif terhadap harga properti di masa depan. 

Marine menjelaskan, dampak perekonomian global yang mempengaruhi inflasi dan kenaikan suku bunga telah dirasakan hingga ke level rumah tangga yang berimbas pada rencana pembelian properti.

Kenaikan inflasi juga telah memengaruhi biaya hidup sehari-hari masyarakat Indonesia di mana telah mengakibatkan pengeluaran harian rumah tangga yang lebih tinggi, sebagaimana dinyatakan oleh 69 persen responden survei. 

Sementara itu, 56 persen responden menyatakan bahwa kenaikan inflasi berdampak pada berkurangnya tabungan bulanan mereka, sedangkan 46 persen responden meminimalkan belanja dan pengeluaran mereka. 

Adapun, lebih dari setengah responden survei atau 53 persen responden mengaku akan menunda rencana pembelian rumah sampai inflasi turun. Sementara itu, hanya 9 persen responden yang akan membatalkan rencana pembelian properti.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper