Bisnis.com, JAKARTA - Pengembang properti di Jakarta dan sekitarnya kini tengah berlomba-lomba menghadirkan perumahan tapak yang menyasar segmen milenial dengan harga rumah dikisaran Rp800 juta hingga Rp1,5 miliar. Hunian vertikal kehilangan minat?
Berdasarkan laporan Indonesia Property Market Report Q1 2023, pencarian properti dengan harga Rp1 miliar-Rp1,5 miliar terus meningkat. Rentang harga ini mencapai 62 persen pencarian. Sedangkan dari detail pencarian ini, 92 persen merupakan rumah tapak.
"Tren pencarian properti untuk harga di atas Rp1 miliar juga terus meningkat, artinya daya beli konsumen masih tetap terjaga," kata Marine Novita, Country Manager Rumah(dot)com, dikutip Minggu (19/3/2023).
Adapun, lokasi yang menjadi incaran yakni di satelit Jakarta, salah satunya baik itu di timur maupun barat Jakarta. Berdasarkan catatan Bisnis, sejumlah pengembang di kawasan ini seperti PT Synthesis Development yang mengembangkan perumahan Synthesis Huis di Cijantung, Jakarta Timur.
Synthesis Huis dibangun di atas lahan seluas 5 hektare yang mencakup residensial rumah tapak 3,3 hektare, apartemen, dan area komersial. Pembangunannya telah dimulai sejak tahun 2021 dan ditargetkan rampung keseluruhan pada 2027 mendatang.
Managing Director Synthesis Huis, Aldo Daniel mengatakan pembangunan akan dilakukan dalam 2 tahap. Adapun, tahap pertama penjualan telah mencapai 70 persen dari total 300 unit dan ditargetkan akan mulai diserahterimakan 30 persen pada tahun 2023 ini.
Baca Juga
Perumahan tapak Synthesis Huis menawarkan beragam jenis tipe rumah, salah satunya Tipe Safford yang menyasar milenial eksekutif dengan harga Rp1,8 miliar. Rumah 2 lantai itu memiliki luas tanah 60 meter persegi dan luas bangunan 73 meter persegi.
"Total [nilai investasi] tahap pertama ini dikisaran Rp500-600 miliar. Tahun ini kami akan fokus ke tahap 1 untuk dihabiskan, lalu kami mulai tahap kedua setengahnya [dari nilai investasi awal]," ujarnya, beberapa waktu lalu.
Guna menyasar lebih banyak konsumen milenial, khususnya milenial semi-eksekutif pada tahap kedua pihaknya akan mengembangkan klaster rumah 1 lantai dengan luas yang sama namun dengan kisaran harga Rp1,5 miliar.
Selanjutnya, pengembang yang juga menyasar milenial yaitu PT Harasuma Mapan Sejahtera (Harasuma Land) yang baru-baru ini meluncurkan hunian untuk milenial ‘Suma Village’ mulai dari Rp800 juta di Tangerang.
Perumahan ini memiliki konsep modern Scandinavian dengan total luas area 5.032 meter persegi. Suma Village telah dipasarkan sejak akhir Desember 2022. Saat ini klaster itu telah terjual sebanyak 30 persen dari jumlah total hunian yang disediakan sebanyak 39 unit.
Direktur Operasional Harasuma Land Prayogo Jatiadi menyampaikan, tingginya permintaan hunian di wilayah Gading Serpong hingga Karawaci membuat Harasuma Land meluncurkan produk Suma Village. Langkah ini didukung dengan tingginya kebutuhan hunian yang diprediksi mencapai 800.000 unit pada 2023.
“Keberadaan Suma Village ingin berkontribusi mengurangi angka kebutuhan hunian di tanah air, khususnya di wilayah Tangerang,” ungkap Prayogo.
Lokasi Suma Village juga sangat strategis dekat dengan fasilitas umum seperti pusat perbelanjaan, rumah sakit, sekolah, dan transportasi umum. Serta klaster ini berada tepat di jalan arteri penghubung antara Gading Serpong, Lippo Karawaci dan Bitung.
Sementara itu, Direktur Marketing Harasuma Land, Trivicika Wijaya menambahkan, sejak awal Suma Village memang menonjolkan eksklusifitas dengan hanya menyediakan 39 unit rumah dan lima unit ruko. Hunian ini sengaja menyasar generasi milenial dengan fasilitas yang menunjang kebutuhan generasi ini.
“Hunian ini juga mengikuti tren ‘smart home’ dengan menggunakan ‘smart swich’ dan teknologi door lock paling handal. Jadi kalau kita lupa mematikan lampu atau mengunci pintu bisa diremote jarak jauh. Bukan itu saja, penghuni juga bisa menghidupakn pendingin udara (AC) secara jarak jauh,” jelas dia.
Suma Village menawarkan dua tipe hunian, yakni tipe lebar 5x12 dan 6x12. Produk ini ditawarkan dengan harga mulai dari Rp800 juta hingga Rp1,1 miliar, serta harga ruko yang dipatok sebesar Rp1,5 miliar.