Bisnis.com, JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menargetkan belanja modal minimal sama dengan tahun lalu mencapai Rp2,7 triliun, dana tersebut dipakai salah satunya guna menambah armada baru.
Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin menuturkan, perusahaan pelat merah jasa penyebrangan perairan tersebut telah menyiapkan dana capital expenditure (capex) sebesar Rp2,7 triliun untuk meningkatkan kinerja tahun ini.
“[Kami alokasikan] Capex Rp2,7 triliun, untuk meningkatkan sarana prasarana, termasuk pelabuhan dan kapal,” tutur Shelvy kepada Bisnis di Bandar Lampung dikutip Sabtu (18/3/2023). Akan tetapi, Shelvy tidak menjelaskan peningkatan sarana prasarana apa saja yang akan dilakukan di pelabuhan.
Shelvy menyebutkan tahun ini akan ada penambahan armada kapal baru sebanyak dua hingga tiga kapal. “Kalau penambahan kapal tentunya kami berharap ada penguatan di armada ya, untuk akuisisi sih belum sepertinya,” tutur Shelvy.
Sementara untuk jumlah existing kapal milik ASDP tahun ini, Shelvy menyebutkan, ada sebanyak 172 kapal, ditambah dengan existing kapal milik anak usaha ASDP sebanyak 53 kapal. “Jumlah existing kapal sekarang ada 172, dan untuk anak usaha kan ada 53 kapal,” tuturnya.
Lebih lanjut Shelvy menjelaskan, sejauh ini ASDP belum menggelar diskusi bakal kerja sama dengan perusahaan lain untuk meningkatkan pendapatan pada tahun ini. “Kalo opsi terbuka bisnis terhadap perusahaan lain pasti ya, itu akan menjadi cara cepat meningkatkan pendapatan, bisa model kerja sama dengan model lain. Tapi saat ini belum ada rencana,” kata Shelvy.
Baca Juga
Seperti diberitakan Bisnis sebelumnya, ASDP menargetkan pendapatan hingga Rp5,6 triliun pada 2023, salah satu caranya dengan mengoperasikan tambahan kapal feri.
Selain itu, ASDP juga menggarap beberapa model bisnis baru tahun ini, salah satunya Bakauheni Harbour City (BHC) yang sudah masuk dalam deretan Proyek Strategi Nasional (PSN).