Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BKPN Siap Terima Pengaduan dari Konsumen Meikarta yang Belum Dapat Haknya

Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) siap menerima pengaduan dari konsumen atau pembeli apartemen Meikarta.
Jajaran gedung apartemen di proyek pembangunan Meikarta, Bekasi, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Abdurachman
Jajaran gedung apartemen di proyek pembangunan Meikarta, Bekasi, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) mencatat sebanyak 159 orang telah mengadukan hak-hak yang belum terpenuhi sebagai konsumen atau pembeli apartemen Meikarta.

Wakil Ketua BPKN Muhammad Mufti Mubarok mengatakan, total aduan tersebut juga mencakup orang-orang yang merupakan anggota Komunitas Peduli Konsumen Meikarta (KPKM). Adapun, komunitas tersebut terdiri atas 131 orang.

"Yang sudah mengadu ke kami kan cukup banyak ada 159 orang. Nah, tapi yang lain ini belum tertampung, maka setidaknya kami kemarin berinisiasi bikin posko," kata Mufti kepada Bisnis, Kamis (16/3/2023).

Namun, menurut Mufti, untuk membuat posko aduan resmi untuk konsumen Meikarta di seluruh Indonesia membutuhkan arahan resmi dari DPR RI maupun dorongan perkumpulan konsumen dari berbagai daerah.

Oleh karena itu, pihaknya masih menunggu sembari mempersiapkan tim khusus untuk mengelola posko tersebut. Tak hanya itu, BPKN juga mengaku siap bekerja sama dengan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK), Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM), dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

"Kalau pengaduan kami selalu buka, tetapi tetap harus ada para pihak yang memang termasuk konsumen mengajukan ke kami, nah yang lain ini masih banyak yang belum tercatat dan ini sedang kami diskusikan dengan tim untuk bagaimana mengelola poskonya," ujarnya.

Dia mencontohkan, posko kasus gagal ginjal akut yang direkomendasikan DPR dan ada permintaan dari sekumpulan konsumen. Hal tersebut diperlukan agar pengelolaan posko lebih efektif.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Komunitas Peduli Konsumen Meikarta Aep Mulyana mengatakan, dari total anggota 131 orang, ada 114 orang yang memilih skema titip jual unit atau secondary market untuk mendapatkan pengembalian dana. 

"Dari 114 unit sudah oke untuk titip jual beli unit, tapi 10 orang belum cair [dana hasil titip jual], sedangkan sisanya itu sudah," kata Aep kepada Bisnis.

Aep tidak memberikan detail hasil titip jual yang diperoleh dari PT Mahkota Sentosa Utama (PT MSU). Namun, dia memastikan bahwa harga titip jual tersebut telah sesuai dengan dana yang dikeluarkan konsumen saat awal pembelian. 

"Sudah sesuai semuanya, kalau harga, ya beda-beda tapi sesuai [harga beli awal]," katanya.

Di samping itu, ada 17 orang yang memilih untuk serah terima unit dari PT MSU, di mana total unit yang diserahkan sebanyak 19 unit karena 1 orang ada yang membeli 2 unit. 

Namun, dari 17 konsumen memilih serah terima unit, baru 13 unit telah diserahkan, sedangkan 6 unit lainnya masih dalam proses pengecekan ulang luas lahan.

Berdasarkan catatan Bisnis, pihak Lippo mengungkap bahwa 18.000 unit telah terjual. Dari angka tersebut, CEO PT MSU Indra Azwar mengeklaim telah melakukan serah terima sebanyak 4.800 unit per akhir 2022.

Belum lama ini, PT MSU melakukan serah terima perdana Silverlake Tower yang merupakan tower ke-13 dan ke-14 di Distrik 1. Terdapat lebih dari 500 unit yang diserahkan secara bertahap ke konsumen sehingga total 5.300 unit yang telah rampung dan akan diserahterimakan.

"Sampai dengan tahun 2022 sudah 4.800 unit diserahterimakan atau sekitar 30 persen. Target 2023 sejumlah 2.200 atau 14 persen dari total unit," jelas Indra.

Selanjutnya, pada 2024, dia menyebut PT MSU akan menyerahkan 3.400 unit atau 21 persen, pada 2025 sebanyak 3.000 unit atau 18 persen sehingga pada 2025 total yang diserahkan 83 persen secara keseluruhan. Kemudian, pada 2026 akan diserahkan 3.100 unit atau 10 persen. Lalu, pada 2027 sekitar 1.997 unit atau 7 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper