Bisnis.com, JAKARTA - Kisruh proyek Meikarta kini telah masuk babak penyelesaian. Pasalnya, 131 konsumen yang tergabung dalam Komunitas Peduli Konsumen Meikarta (KPKM) telah mendapatkan haknya.
Ketua Komunitas Peduli Konsumen Meikarta Aep Mulyana mengatakan, dari total anggotanya tersebut ada 114 orang yang memilih skema titip jual unit atau secondary market untuk mendapatkan pengembalian dana.
"Dari 114 unit sudah oke untuk titip jual beli unit, tapi 10 orang belum cair [dana hasil titip jual], sedangkan sisanya itu sudah," kata Aep kepada Bisnis, dikutip Kamis (16/3/2023).
Aep tidak memberikan detail hasil titip jual yang diperoleh dari PT MSU. Namun, dia memastikan bahwa harga titip jual tersebut telah sesuai dengan dana yang dikeluarkan konsumen saat awal pembelian.
"Sudah sesuai semuanya, kalau harga, ya beda-beda tapi sesuai [harga beli awal]," katanya.
Di samping itu, ada 17 orang yang memilih untuk serah terima unit dari PT MSU, di mana total unit yang diserahkan sebanyak 19 unit karena 1 orang ada yang membeli 2 unit.
Baca Juga
Namun, dari 17 konsumen memilih serah terima unit, baru 13 unit telah diserahkan, sedangkan 6 unit lainnya masih dalam proses pengecekan ulang luas lahan.
Solusi yang ditawarkan PT MSU tampaknya telah sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen dari komunitas tersebut. Jika ditelusuri, anak usaha dari PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) itu menjanjikan 4 pekan penyelesaian lewat skema titip jual unit.
Padahal, untuk menjual kembali unit apartemen membutuhkan waktu yang tidak pasti, mengingat supply dan demand apartemen masih belum stabil. Di satu sisi, apartemen Meikarta dikenal sebagai hunian dengan harga terjangkau untuk kalangan kelas menengah.
Sebelumnya, dalam rapat dengar pendapat umum dengan DPR RI pada 13 Februari 2023 lalu, Presiden Direktur LPCK Ketut Budi Wijaya menerangkan bahwa kebutuhan hunian di kawasan industri koridor Bekasi-Purwakarta sangat tinggi.
“Waktu itu rata-rata per meter persegi Rp7 juta. Jadi, walaupun terlambat, mereka kami harap akan menerima capital gain yang lumayan karena peningkatan nilai dari pada unit yang dibeli, sekarang Rp11-15 juta per meter persegi,” jelasnya.