Bisnis.com, JAKARTA – European Central Bank (ECB) akan melakukan pertemuan kebijakan pada Kamis (16/3/2023) untuk menentukan suku bunga acuan di tengah gejolak di pasar keuangan.
Dilansir dari Reuters pada Kamis (16/3/2023), setelah memulai kampanye kenaikan suku bunga agresif untuk menekan laju inflasi, ECB diperkirakan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin pada pertemuan hari ini.
Akan tetapi, kebangkrutan Silicon Valley Bank (SVB) di Amerika Serikat minggu lalu telah menimbulkan kekhawatiran terkait tekanan di seluruh sektor perbankan. Selain itu, anjloknya saham Credit Suisse juga menambah kekhawatiran tersendiri di Eropa.
Saat ini ECB harus merekonsiliasi kredibilitas melawan inflasi dengan kebutuhan untuk menjaga stabilitas keuangan dalam menghadapi gejolak impor yang luar biasa.
Pada dasarnya, bank sentral untuk 20 negara yang menggunakan mata uang euro tersebut telah berkomitmen untuk meningkatkan 50 basis poin pada hari Kamis (16/3/2023).
"Kecuali ECB melihat prospek inflasi berbeda secara signifikan dari satu minggu lalu, apa pun kecuali pergerakan 50 basis poin akan menjadi kesalahan besar dan merusak kredibilitas," kata ekonom Danske Bank Piet Haines Christiansen.
Baca Juga
Mantan Wakil presiden ECB Vitor Constancio mengatakan bank sentral seharusnya tidak mengabaikan tanda-tanda dari pasar dan kemungkinan resesi yang akan datang.
"Mereka harus menurunkan kampanye kenaikan suku bunga. ECB harus menaikkan paling banyak 25 bps dan bukan 50 bps seperti yang direncanakan," lanjutnya.