Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Airlangga Pamer Kartu Prakerja Belum Ada di Negara Lain

Menko Airlangga mengatakan dalam tiga tahun Kartu Prakerja sukses menghasilkan 16,4 juta alumni.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara 3 Tahun Prakerja: Gebrakan Inovasi Pelayanan Publik di Djakarta Theatre, Jakarta, Rabu (15/3/2023). /Dok. Kartu Prakerja
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara 3 Tahun Prakerja: Gebrakan Inovasi Pelayanan Publik di Djakarta Theatre, Jakarta, Rabu (15/3/2023). /Dok. Kartu Prakerja

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memamerkan keberhasilan program pemerintah, yaitu Kartu Prakerja, yang belum pernah ada di negara lain. 

Airlangga mengungkapkan bahwa model peningkatan kemampuan bagi masyarakat menjadi program pemerintah yang merupakan terobosan pertama di dunia. 

“Program Kartu Prakerja e-government yang pertama yang dilaksanakan di Indonesia bahkan yang pertama dengan model ini di berbagai negara,” ungkapnya dalam 3 Tahun Prakerja: Gerakan Inovasi Pelayanan Publik di Djakarta Theatre, Rabu (15/3/2023). 

Bermula dari permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memberikan program retraining dan reskilling, Airlangga menyampaikan bahwa pihaknya bersyukur tanpa guide book, program dapat terlaksana dengan baik. 

Alhasil, dalam tiga tahun Kartu Prakerja sukses menghasilkan 16,4 juta alumni. Per tahun, Kartu Prakerja berhasil melakukan retraining dan reskilling untuk lebih dari 5 juta angkatan kerja, sementara jumlah angkatan kerja per tahun mencapai 3 juta orang. 

Ketua Umum Partai Golkar tersebut berharap program ini dapat menjadi contoh bagi negara lain yang ingin melaksanakan retraining secara masif bagi warganya. 

“Ini juga mendapatkan apresiasi dari tokoh dunia karena banyak negara yang mau mencoba melakukan retraining secara masif, tapi belum ada yang berhasil, Kami bersyukur Prakerja bisa,” katanya. 

Memasuki tahun ke-4 atau pada 2023, pemerintah memberikan anggaran sekitar Rp4,4 triliun dengan target 1 juta penerima. 

Meski anggaran tersebut lebih sedikit dibanding tahun-tahun sebelumnya, tahun ini dengan skema , pemerintah akan memfokuskan pada kualitas pelatihan dan memberikan bantuan lebih besar untuk pelatihan sebesar Rp3,5 juta ditambah insentif Rp700.000 per orang.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan, pada 2020 Kartu Prakerja telah memberikan manfaat bagi 5,6 juta orang dengan total Rp19,9 triliun. 

Pada 2021 realisasi belanja untuk Kartu Prakerja meningkat, mencapai Rp21,15 triliun bagi 5,9 juta orang. Kemudian pada 2022 Kartu Prakerja menyasar 4,9 juta orang dengan total anggaran Rp17,84 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper