Bisnis.com, JAKARTA - Progres pengerjaan Makassar New Port (MNP) telah mencapai lebih dari 94,52 persen. Kehadiran pelabuhan tersebut diharapkan dapat meningkatkan distribusi logistik di Indonesia
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam kunjungan kerja ke Makassar, Sabtu (4/3/2023) menjelaskan pembangunan Terminal 2 Makassar New Port fase 1B dan 1C saat ini telah mencapai 94,52 persen. Setelah rampung maka kapasitas Makassar New Port dapat mencapai 2,5 juta - 2,6 juta twenty foot equivalent unit (TEUs) per tahun.
“Makassar New Port ditargetkan dapat beroperasi pada pertengahan tahun 2023," kata Budi dikutip dari keterangan resmi, Minggu (5/3/2023).
Pembangunan Makassar New Port dilakukan dalam tiga tahap yang dikerjakan hingga 2037 mendatang. Selain membangun terminal, PT. Pelindo juga melakukan pengadaan peralatan pelabuhan di gerbang timur Indonesia itu.
Saat ini, kapasitas alat di pelabuhan telah mencapai 1 juta TEUs per tahun. Sementara, realisasi kinerja logistik di MNP di tahun 2022 telah berada di kisaran hampir 800.000 TEUs per tahun.
Sebagian peralatan tersebut telah tiba dan akan terus didatangkan secara bertahap menyesuaikan pertumbuhan traffic distribusi logistik.
Baca Juga
Selain melayani logistik, Makassar New Port juga memiliki terminal penumpang dengan total luas bangunan 6.608 meter persegi dan total kapasitas penumpang maksimal 1.500 orang untuk dua lantai.
Adapun, selain mengunjungi pelabuhan, Budi Karya juga menggunakan Kereta Api Makassar Pare-Pare dan berkunjung ke wisata Rammang-Rammang, salah satu destinasi wisata yang berlokasi di sekitar Stasiun Rammang-Rammang. Sejumlah objek wisata yang ada di sepanjang jalur kereta menjadi salah satu daya tarik masyarakat untuk menggunakan kereta ini.