Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah menargetkan tingkat kemiskinan turun ke kisaran 6,5 hingga 7,5 pada 2024. Sejalan dengan itu, pemerintah menargetkan tingkat pengangguran terbuka turun ke kisaran 5 hingga 5,7 persen, dengan tingkat rasio gini turun ke tingkat 0,374.
“Penekanannya [Rencana Kerja Pemerintah 2024] adalah pengurangan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem, juga peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan,” kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, baru-baru ini.
Dia menjelaskan, tingkat kemiskinan di beberapa provinsi saat ini masih cukup tinggi, di Sumatera misalnya tingkat kemiskinan di atas rata-rata nasional tercatat di Aceh, Bengkulu, Sumatera Selatan, dan Lampung.
Di Pulau Jawa, tingkat kemiskinan di atas rata-rata nasional masih tercatat di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta.
“Sementara di kawasan Bali dan Nusa Tenggara yang masih di atas rata-rata nasional adalah Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur,” jelasnya.
Selain itu, di Sulawesi, tingkat kemiskinan di atas rata-rata nasional masih terjadi di Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara, termasuk Maluku dan Papua.
Baca Juga
Suharso menambahkan pada 2024, pemerintah juga memberikan perhatian terutama untuk isu strategis yang membutuhkan intervensi yang sifatnya sangat spesifik, misalnya menurunkan tingkat kemiskinan mendekati 0 atau hingga 1 persen.
Dia menyampaikan, tiga hal yang akan dilakukan pemerintah untuk pengentasan kemiskinan ekstrem, yaitu intervensi pengurangan beban pengeluaran bagi masyarakat miskin, mendorong peningkatan pendapatan, dan meminimalkan kantong-kantong kemiskinan.
Pemerintah juga akan melakukan percepatan pembangunan infrastruktur dasar, dalam hal ini termasuk akses air minum perpipaan, akses sanitasi yang aman, hingga akses rumah layak huni.