Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waduh! Pidato Virtual Pejabat The Fed Batal Gara-Gara Video Porno di Zoom

Sambutan anggota dewan gubernur The Fed Christopher Waller secara virtual batal karena seorang peserta menampilkan video porno dalam telekonferensi Zoom.
Logo bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat, Minggu (19/12/2021). Bloomberg/Samuel Corum
Logo bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat, Minggu (19/12/2021). Bloomberg/Samuel Corum

Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah acara virtual yang menampilkan pejabat bank sentral AS Federal Reserve dibatalkan pada hari Kamis (2/3/2023) karena salah seorang peserta menampilkan konten video porno dalam telekonferensi Zoom.

Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (3/3/2023), anggota dewan gubernur The Fed Christopher Waller dijadwalkan memberikan komentar mengenai prospek ekonomi kepada Mid-Size Bank Coalition of America yang menjadi tuan rumah acara tersebut.

Direktur Eksekutif Mid-Size Bank Coalition of America Brent Tjarks mengatakan bahwa program virtual tersebut merupakan korban dari pembajakan aplikasi telekonferensi Zoom yang mereka gunakan.

"Kami bekerja sama dengan Zoom dan dukungan teknologi informasi untuk memastikan insiden yang sangat disesalkan ini tidak akan terjadi lagi," katanya seperti dilansir Bloomberg.

Setelah merilis pidato Waller yang telah disiapkan, The Fed mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ada masalah teknis dengan acara virtual Gubernur Waller dan acara tersebut telah dibatalkan.

Dalam teks sambutan yang telah disiapkan The Fed sebelumnya, Waller mengatakan bahwa jika indikator-indikator ekonomi terus menunjukkan hasil yang lebih baik dari perkiraan, ia akan mendukung kenaikan suku bunga lebih dari target saat ini.

Waller mengatakan bahwa jika data payroll dan inflasi melandai setelah data-data tersebut menunjukkan peningkatan di bulan Januari, maka ia akan mendukung kenaikan kisaran target suku bunga beberapa kali lagi ke tingkat terminal yang diproyeksikan antara 5,1 persen dan 5,4 persen.

"Di sisi lain, jika laporan-laporan data tersebut berada di atas perkiraan, kisaran target suku bunga harus dinaikkan lebih banyak lagi untuk memastikan bahwa kita tidak kehilangan momentum yang sudah ada sebelum data untuk bulan Januari dirilis," kata Waller dalam teks sambutannya.

Komentar Waller ini mengikuti komentar sebelumnya dari Presiden the Fed Atlanta Raphael Bostic, yang mengatakan bahwa ia masih mendukung kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin di bulan Maret namun terbuka untuk menaikkan suku bunga lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya jika data yang dirilis terus membaik.

Para pejabat selanjutnya akan bertemu pada 21-22 Maret mendatang. Sebelum pertemuan tersebut, mereka akan menantikan sejumlah data ekonomi terbaru, termasuk nonfarm payroll dan inflasi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper