Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kisah Monumental Alan Greenspan: Suku Bunga The Fed Dipangkas Drastis sampai 1%

Alan Greenspan pernah memangkas suku dari 6% hingga mencapai level 1% saat menjabat sebagai Gubernur The Fed.
Mantan Gubernur The Fed Alan Greenspan dipotret sebelum wawancara pada Kamis (6/12/2012). / Bloomberg-Andrew Harrer
Mantan Gubernur The Fed Alan Greenspan dipotret sebelum wawancara pada Kamis (6/12/2012). / Bloomberg-Andrew Harrer

Bisnis.com, JAKARTA — Pelemahan pasar saham global yang terjadi belakangan ini menambah tekanan bagi bank-bank sentral global, terutama Federal Reserve alias The Fed, untuk segera menurunkan suku bunga acuan

Salah satu pemicu anjloknya pasar pada Senin (5/8/2024) adalah laporan data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) Juli 2024 yang lebih lemah dari perkiraan. Reaksi pasar atas data tersebut memicu narasi bahwa Ketua The Fed Jerome Powell dan pejabat lainnya telah melakukan kesalahan karena tidak menurunkan suku bunga pada pertemuan FOMC pada 30—31 Juli lalu.

Kebijakan pemangkasan suku bunga acuan untuk merespons tren pelemahan ekonomi bukanlah hal baru yang dilakukan oleh bank-bank sentral global, termasuk The Fed. Salah satu tokoh yang kerap menggunakan instrumen ini adalah Gubernur The Fed periode 1987—2006, Alan Greenspan.

Alan Greenspan merupakan Gubernur The Fed yang dilantik oleh Presiden AS kala itu, Ronald Reagan pada 11 Agustus 1987. Secara total, dia menjabat sebagai Gubernur The Fed selama 18 tahun, yakni hingga 31 Januari 2006 sebelum digantikan oleh Ben Bernanke.

Greenspan tercatat memimpin The Fed selama pemerintahan 4 Presiden AS, yakni Ronald Reagan, George H. W. Bush, Bill Clinton, serta George W. Bush.

Tak lama setelah mulai menjabat sebagai Gubernur The Fed, Greenspan langsung dihadapkan pada krisis di pasar saham yang dikenal sebagai Black Monday. Mengutip investopedia, peristiwa yang terjadi pada 19 Oktober 1987 tersebut terjadi di mana pasar saham seluruh dunia mengalami penurunan besar-besaran. 

Kala itu, pasar saham AS dibuka dalam kekacauan total setelah melihat anjloknya pasar Asia. Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 22,6% dalam satu sesi perdagangan, sementara indeks S&P 500 melorot hingga sekitar 30%.

Merespons krisis tersebut, Greenspan menyatakan The Fed siap menjadi sumber likuiditas untuk mendukung sistem finansial dan ekonomi. Hal ini juga turut diikuti dengan upaya penurunan suku bunga The Fed

Mengutip laman Federal Reserve Bank of San Francisco, suku bunga acuan The Fed terpantau turun hingga ke level 6,5% pada November 1987 setelah sempat berada di posisi 7,5% sehari sebelum peristiwa Black Monday.

Setelah krisis tersebut berlalu, suku bunga acuan The Fed tercatat kembali naik ke rata-rata tahunan 7,57% pada 1988 dan kemudian 9,22% pada 1989.

Tren pemangkasan suku bunga era Greenspan kemudian kembali terjadi pada periode 1991—1992. Kebijakan pemangkasan tersebut dilakukan The Fed menyusul terjadinya resesi ekonomi AS yang dimulai pada Agustus 1990.

Mantan Gubernur The Fed Alan Greenspan dalam wawancara bersama Bloomberg Television di sela-sela International Monetary Fund (IMF) and World Bank Group Spring Meetings di Washington D.C., Amerika Serikat, Jumat (19/4/2013). / Bloomberg-Andrew Harrer
Mantan Gubernur The Fed Alan Greenspan dalam wawancara bersama Bloomberg Television di sela-sela International Monetary Fund (IMF) and World Bank Group Spring Meetings di Washington D.C., Amerika Serikat, Jumat (19/4/2013). / Bloomberg-Andrew Harrer

Mengutip laporan dari Federal Reserve Bank of Richmond, Greenspan memangkas suku bunga acuan The Fed dari level 6,75% pada Januari 1991 ke level 3% pada September 1992.

Pada periode 1990-an, Greenspan juga beberapa kali melakukan pemangkasan suku bunga yang disebut sebagai insurance cuts. Hal tersebut dilakukan The Fed untuk memberikan dorongan ekstra pada perekonomian, bukan untuk melawan resesi. 

Mengutip bankrate.com, kebijakan ini terjadi beberapa kali pada tahun 1995, 1996, dan 1998, ketika sistem keuangan menghadapi tantangan mulai dari gagal bayar utang di Rusia hingga keruntuhan lembaga dana lindung nilai (hedge fund) besar-besaran.

Pemangkasan suku bunga secara agresif kembali dilakukan Greenspan pada awal era 2000-an setelah pecahnya gelembung ekonomi perusahaan teknologi atau dot com bubble burst. Kala itu, Greenspan juga harus menghadapi pelemahan ekonomi akibat serangan teroris di AS pada 11 September 2001. 

Berdasarkan data The Fed, pemangkasan suku bunga dilakukan sebanyak 13 kali pada rentang 2001—2003. Pemotongan secara agresif ini berhasil membawa suku bunga The Fed dari 6% pada Januari 2001 ke level 1% pada Juni 2003. 

Setelah periode tersebut, besaran suku bunga The Fed terus mengalami kenaikan. Saat Greenspan digantikan oleh Ben Bernanke pada 1 Februari 2006, tingkat suku bunga The Fed sudah kembali naik ke posisi 4,5%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper