Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan realisasi penerimaan Badan Layanan Umum (BLU) pada 2022 mencapai Rp89,5 triliun, melampaui target Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) hingga 113 persen.
Sri Mulyani menyampaikan dari 264 BLU di seluruh Indonesia, sepanjang APBN 2022 mendapatkan penerimaan sebesai Rp89,5 triliun.
“Pendapatan BLU [2022] sebesar Rp89,5 triliun, memang ini melampaui target Rp78,8 triliun atau 113 persen,” ungkapnya dalam Rakor BLU 2023 yang disiarkan melalui YouTube Kementerian Keuangan, Kamis (2/3/2023).
Dari 264 BLU yang tersebar di Indonesia, terbanyak dari BLU pendidikan sebanyak 114 unit, 106 BLU kesehatan, 9 BLU pengelola dana, 7 BLU pengelola Kawasan, dan 28 BLU lainnya.
Pada 2022 dari pendidikan telah memberikan pelayanan kepada 185.632 mahasiswa kelompok masyarakat kurang mampu dan wilayah 3T dengan mendapatkan tarif diskon dan beasiswa.
Sementara dari 106 BLU Kesehatan telah melayani lebih dari 12,15 juta pasien rawat inap dan rawat jalan. Capaian tersebut naik 22,91 persen dari 2021.
Baca Juga
Di sisi infrastruktur, BLU telah menghubungkan jaringan internet di 57 kab/kota pada wilayah 3T. Pemerintah juga melakukan pengadaan lahan bagi 52 ruas jalan tol, 37 bendungan, 9 jalur kereta api, 1 pelabuhan, 5 irigasi, 1 KSPN Mandalika, dan 1 proyek air baku. Insentif atas produksi 10,6 juta kilo liter biodiesel meningkat sebesar 15,5 persen dari 2021.
Selain itu, lebih dari 7,8 juta pelaku UMKM menerima pembiayaan dengan nilai penguliran dana sebesar Rp43,1 triliun.
Meski demikian, Sri Mulyani meminta kepada para pelaku BLU untuk memanfaatkan aset yang dimiliki senilai Rp1.170 triliun, agar mendapatkan penerimaan secara maksimal.
“Memang ini melampaui target Rp78,8 triliun atau 113 persen, karena banyak RS pendidikan sudah mulai pulih. Namun harusnya jangan ditonjolkan pendapatan, harusnya ditanya, Rp1.170 triliun aset yang dikelola pantes nggak menghasilkan pendapatan Rp89,5 triliun?” ungkapnya.
Untuk itu, Bendahara Negara tersebut mengingatkan para pengelola BLU untuk tidak membiarkan asetnya terbengkalai, namun harus dilakukan secara produktif.
“Asetnya jangan dibiarkan tidur. Namun saya minta kalau bapak ibu mau menggunakan aset secara produktif atau komersial, tetap dengan rambu-rambu dan tata Kelola yang baik,” jelasnya.