Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mahkamah Agung India Turun Tangan Bentuk Komite Penyelidikan Grup Adani

MA meminta agar regulator pasar India juga ikut menyelidiki setiap manipulasi dalam saham Adani dan menginformasikan temuannya dalam waktu dua bulan.
Gautam Adani, salah satu orang terkaya di India yang memiliki bisnis Adani Group./ Bloomberg.
Gautam Adani, salah satu orang terkaya di India yang memiliki bisnis Adani Group./ Bloomberg.

Bisnis.com, JAKARTA - Mahkamah Agung (MA) India membentuk komite beranggotakan enam orang untuk menyelidiki tuduhan-tuduhan terhadap Adani Group atas laporan Hindenburg Research yang menyebabkan hilangnya kapitalisasi pasar konglomerasi tersebut hingga US$140 miliar.

Dilansir Bloomberg pada Kamis (2/3/2023), MA meminta agar regulator pasar India juga ikut menyelidiki setiap manipulasi dalam saham Adani dan menginformasikan temuannya dalam waktu dua bulan. Tak hanya itu, komite ini juga ditugaskan untuk menilai apakah telah terjadi kegagalan regulasi dan menyarankan langkah-langkah untuk memperkuat kerangka kerja. 

Komite ini akan dipimpin oleh pensiunan hakim tinggi A.M. Sapre dan beranggotakan para bankir veteran O.P. Bhat dan K.V. Kamath serta Nandan Nilekani, Somasekhar Sundaresan dan pensiunan hakim J.P. Deodhar. 

Regulator pasar modal Securities Exchange Board of India telah menyelidiki tuduhan-tuduhan yang dilontarkan oleh Hindenburg, sedangkan regulator perbankan telah meminta rincian eksposur bank-bank kepada Adani Group.

Permohonan tersebut meminta penyelidikan oleh sebuah komite terhadap berbagai aspek, termasuk eksposur dan risiko terhadap uang publik melalui investasi oleh perusahaan-perusahaan keuangan milik negara.

Adapun, empat petisi lain yang telah diajukan oleh individu-individu yang menandai kepentingan publik yang lebih besar dalam krisis ini. Salah satunya dari seorang anggota Kongres Nasional India, partai oposisi utama di negara ini.

Bagian ini telah menjadi titik puncak antara partai yang berkuasa di India dan partai-partai oposisi karena Gautam Adani sering dianggap dekat dengan Perdana Menteri India Narendra Modi.

Dalam beberapa pekan terakhir, Adani Group terus berusaha meredakan kekhawatiran para investor mengenai tata kelola perusahaan dan utang di konglomerasi ini. 

Gautam Adani, yang dulunya adalah orang terkaya di Asia, telah membatalkan penjualan saham senilai US$2,5 miliar oleh Adani Enterprises Ltd. yang merupakan anak perusahaannya, membatalkan beberapa akuisisi baru, membayar beberapa utang di muka, berencana untuk membayar lebih banyak utang, membatasi pengeluaran modal serta menyewa tim komunikasi krisis dan tim hukum terbaik dari Amerika Serikat.

Untuk memperbaiki citra Grup, Adani mengadakan roadshow investor pekan ini di Singapura dan Hong Kong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper