Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Deretan Komoditas Pokok Ini Berpotensi Picu Lonjakan Inflasi Jelang Ramadan

Badan Pusat Statistik (BPS) meminta pemerintah untuk mewaspadai sejumlah harga komoditas yang berpotensi menyumbang inflasi menjelang Ramadan.
Pedagang memotong daging ayam di lapaknya di Pasar Kosambi Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/1)./JIBI-Rachman
Pedagang memotong daging ayam di lapaknya di Pasar Kosambi Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/1)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan ada beberapa komoditas yang perlu diwaspadai menjadi penyumbang inflasi menjelang Ramadan yang akan jatuh pada pertengahan Maret hingga April 2023 ini. 

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menuturkan, inflasi Ramadan perlu dikelola dengan mengendalikan harga komoditas yang dominan menggerakan inflasi.

"Di antaranya bahan bakar rumah tangga, minyak goreng, daging ayam ras, dan beberapa komoditas lainnya," ujar Pudji dalam Berita Resmi Statistik yang disiarkan secara virtual, Rabu (1/3/2023).

Pudji menjelaskan, hal tersebut berdasarkan tren dalam beberapa tahun terakhir. Misalnya, pada Ramadan 2019 yang jatuh pada bulan Mei, inflasinya mencapai 0,68 persen. Pendorong utama inflasi adalah kenaikan harga cabai merah, daging ayam ras, bawang putih, ikan segar, angkutan antarkota, dan telur ayam ras.

Lalu, pada Ramadan 2020, inflasinya mencapai 0,08 persen. Menurutnya, inflasi Ramadan yang jatuh pada April 2020 itu didorong kenaikan harga bawang merah, emas perhiasan, bahan rumah tangga, pepaya, bahan rumah tangga, gula pasir dan rokok kretek filter.

Selanjutnya, pada Ramadan 2021, tingkat inflasi sebesar 0,13 persen. Inflasi menjelang Ramadan pada 2021 didorong utamanya oleh daging ayam ras, minyak goreng, jeruk, bahan bakar rumah tangga, perhiasan dan anggur.

“Kemudian Ramadan 2022, inflasi 0,95 persen didorong minyak goreng, bensin, daging ayam, tarif angkutan udara, bahan bakar rumah tangga dan telur ayam ras,” papar Pudji.

Adapun, pada Februari tahun ini inflasi bulanan mencapai 0,16 persen month-to-month/mtm atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen dari 113,98 pada Januari menjadi 114,16 pada Februari 2023. Komoditas penyumbang inflasi mtm terbesar terjadi pada beras, rokok kretek filter, bawang merah, cabai merah dan rokok putih.

Sementara itu, tingkat inflasi tahunan pada Februari 2023 sebesar 5,47 persen atau terjadi peningkatan indeks harga konsumen 108,24 pada Februari 2022 menjadi 114,16 pada Februari 2023. Inflasi terbesar terjadi pada kelompok transportasi, yaitu 13,59 persen dan memberikan andil 1,63 persen terhadap inflasi umum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper