Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menperin Klaim Pasar Ekspor Segera Membaik, Aprisindo: 2023 Demand Masih Turun

Pelaku industri tekstil memperkirakan pasar ekspor untuk industri alas kaki masih akan tertekan pada tahun 2023 ini.
Pekerja pabrik menyelesaikan proses produksi sepatu. /Ilustrasi-Bisnis.com-WD
Pekerja pabrik menyelesaikan proses produksi sepatu. /Ilustrasi-Bisnis.com-WD

Bisnis.com, JAKARTA - Industri tekstil diperkirakan akan segera menapaki pertumbuhan di sektor perdagangan global. Namun, pelaku usaha mengaku belum merasakan hal tersebut.

Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firnan Bakrie mengungkap, pihaknya memperkirakan pasar ekspor untuk industri alas kaki masih akan tertekan pada tahun 2023 ini.

"Diperkirakan pada tahun 2023 pasar ekspor masih akan tertekan," ungkap Firman saat dihubungi Bisnis pada Rabu (15/2/2023).

Menurutnya, hingga kini pihaknya meyakini penurunan permintaan ekspor masih akan terjadi hingga tahun 2023. "Rata-rata penurunan demand pada 2023 akan mencapai sebesar 40 persen," tambah Firman. 

Penurunan permintaan ekspor ini, kata Firman sudah terjadi dari kuartal III/2022 lalu dengan persentase yang sama, sekitar 40 hingga 50 persen.

Meskipun industri alas kaki membukukan pertumbuhan ekspor hingga 25,02 persen. Menurut Firman, hal ini terjadi lantaran pada awal tahun, tepatnya pada kuartal I dan kuartal II/2022 industri ini mengalami ekspansi yang tinggi dari tahun 2021.

"Karena ekspansi alas kaki sejak 2021 hinggal awal tahun 2022 kuartal I dan kuartal II yang sangat tinggi, jadi ditutup dengan pertumbuhan ekspor 25,02 persen,"  terangnya.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkap, pihaknya meyakini kedua industri yang banyak melakukan pemutusan hubungan kerja pada tahun 2022 lalu ini akan segera pulih pada kuartal II/2023 ini. 

Hal ini lantaran menurut Agus, pelemahan ekonomi dunia akibat ketidakstabilan geopolitik akan segera membaik, sehingga pasar ekspor industri TPT dan industri alas kaki yang sebelumnya kacau balau akan kembali tergenggam.

“Perhitungan kami ini sekitar kuartal dari tahun 2023 sehingga market akan terbentuk kembali,” kata Agus kepada wartawan di Gedung DPR Jakarta pada Selasa (14/2/2023).

Menurut Agus, kedua industri ini sudah terlihat mengalami pertumbuhan meskipun pada bulan Januari lalu, masih kontraksi seperti yang sebelumnya diumumkan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper