Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IMF dan Bank Dunia Bakal Gelar Pertemuan untuk Bahas Utang Global

Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia, dan India bakal menggelar pertemuan untuk bahas utang global. Negara mana yang diajak?
Logo The International Monetary Fund (IMF)./Reuters
Logo The International Monetary Fund (IMF)./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia (World Bank), dan India merencanakan pertemuan untuk membahas utang global. Pertemuan ini juga bertujuan mempertemukan kreditur China dan negara-negara yang melakukan pinjaman agar tingkat utang tidak meningkat.

Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (14/2/2023), pertemuan ini akan dihelat pada Jumat mendatang. Negara-negara peminjam yang turut berpartisipasi mulai dari Ghana, Ethiopia dan Zambia. Informasi tersebut didapat dari sumber yang mengetahui terkait hal ini tanpa ingin disebutkan namananya.

Para negara kreditor termasuk Perancis, Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Jepang juga dijadwalkan akan berpartisipasi. Tak hanya itu, Institute of International Finance, asosiasi global untuk industri keuangan dan kreditor-kreditor sektor swasta ikut dalam pertemuan Jumat pekan ini secara virtual. 

"Utusan dari Sri Lanka, Ekuador, dan Suriname juga diperkirakan akan hadir," tulis Bloomberg, Selasa (14/12/2023). 

Juru bicara IMF mengungkapkan pertemuan ini bertujuan untuk membahas kekurangan yang ada dalam restrukturisasi utang saat ini. Meski demikian, IMF tidak menyebut mana saja negara yang ikut terlibat. Bahkan, Bank Dunia dan Departemen Keuangan AS menolak untuk berkomentar terkait hal ini.

Paris Club yang terdiri dari negara-negara kreditur tradisional Barat bergabung dengan China, India, dan Arab Saudi pada 2020, di bawah naungan forum Kelompok 20 atau G20, telah menyetujui sebuah peta jalan yang dikenal sebagai Kerangka Kerja Bersama untuk merestrukturisasi utang negara-negara yang sedang mengalami kesulitan berdasarkan kasus per kasus. 

Sayangnya, kinerja kelompok ini mengalami penundaan dari beberapa negara berpenghasilan rendah. Imbasnya, pembuat kebijakan mencari jalan lain untuk memberikan keringanan negara-negara miskin dan berpenghasilan menengah yang menghadapi ratusan miliar dolar utang ketika jatuh tempo.

Nantinya, IMF dan Bank Dunia yang akan berlangsung akhir pekan ini juga akan memastikan kesetaraan perlakuan antara kreditor resmi dan swasta, dan menangani penyelesaian masalah-masalah teknis dan hukum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper