Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Geopolitik Global Memanas, Ekspor Baja Justru Mengganas

Kenaikan ekspor industri logam dasar ditopang moncernya permintaan terhadap besi dan baja di pasar global.
Produk baja/Bisnis.com
Produk baja/Bisnis.com
Bisnis.com, JAKARTA - Industri logam dasar mencatat pertumbuhan ekspor pada tahun 2022 lalu, di saat industri lain mengeluhkan kehilangan pasar mancanegaranya akibat ketidakstabilan kondisi geopolitik. Ekspor besi dan baja jadi penyangga utama.

Ketua Cluster Flat Product Asosiasi Industri Besi dan Baja Nasional/The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) Melati Sarnita menyebut, subsektor industri besi dan baja mengalami peningkatan ekspor pada tahun 2022.
“Terjadi peningkatan ekspor menjadi 1.774 ribu ton atau naik 5,9 persen dari tahun sebelumnya,” kata Melati saat dihubungi Bisnis pada Senin (13/2/2023).
Menurutnya, ketidakstabilan geopolitik akibat meletusnya perang Rusia - Ukraina tidak terlalu berpengaruh pada pasar ekspor industri logam dasar.  Nasib ini berbeda dengan komoditas ekspor lainnya seperti produk tekstil dan alas kaki. 
“Terkait invasi Rusia - Ukraina pada dasarnya tidak memberikan dampak signifikan pada pasar ekspor,” tambahnya.
Invasi ini, katanya, justru memberikan peluang bagi produsen baja domestik untuk memasok ke negara-negara yang selama ini dipasok Rusia ataupun Ukraina.
Sehingga menurutnya, tidak heran jika pada tahun 2022, industri logam dasar justru mencatatkan pertumbuhan ekspor hingga 5,9 persen.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat industri logam dasar mengalami pertumbuhan sebesar 14,8 persen sepanjang tahun 2022, dengan produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga konstan (ADHK) sebesar Rp124,29 triliun, yang didorong oleh peningkatan konsumsi baja pada tahun tersebut.
Ketua Cluster Flat Product Asosiasi Industri Besi dan Baja Nasional/The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) Melati Sarnita menyebut, konsumsi baja pada tahun yang naik sebesar 7 persen menjadi penyokong pertumbuhan industri ini.
“Ditunjang dari peningkatan konsumsi baja sepanjang tahun 2022 yang tumbuh sebesar 7 persen di samping peningkatan dari sisi ekspor,” terang Melati saat dihubungi Bisnis pada Senin (13/2/2023).
Melati menerangkan, sepanjang tahun 2021 lalu, konsumsi baja dalam negeri sebesar 15,5 juta ton. Sedangkan pada tahun 2022, meningkat menjadi 16,6 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Widya Islamiati
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper