Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Serapan Lahan Industri Tumbuh 10 Persen, Terdongkrak Investasi Kendaraan Listrik

Geliat investasi kendaraan listrik diproyeksi bakal meningkatkan serapan lahan industri.
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan beberapa pejabat mengunjungi Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang yang berlokasi di Desa Ketanggan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Dok. Biro Setpres RI
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan beberapa pejabat mengunjungi Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang yang berlokasi di Desa Ketanggan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Dok. Biro Setpres RI
Bisnis.com, JAKARTA - Antusiasme berbagai pihak terhadap pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air berdampak pada kenaikan penyerapan lahan industri pada tahun ini. Pelaku usaha kawasan industri memperkirakan imbas tersebut akan melecut pertumbuhan serapan lahan hingga 10 persen.

Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) Sanny Iskandar mengungkap kenaikan penyerapan lahan industri manufaktur pada 2023 ini diproyeksikan sampai 10 persen. “Perkiraan naik sekitar 10 persen,” kata Sanny saat dihubungi Bisnis pada Rabu (8/2/2023).
Pada 2022 lalu, HKI mencatat lahan yang terserap oleh industri manufaktur sebesar 519,38 hektar, berkurang 107,84 hektar dari penyerapan lahan pada tahun sebelumnya yang mencapai 627,22 hektar. Jika dipersentasekan dari 2022, penyerapan lahan industri manufaktur akan bertambah sekitar 51 hektar, menjadi 570,38 hektar pada 2023 ini.
Sanny menyebutkan, salah satu pemicu kenaikan penyerapan lahan industri manufaktur ini adalah semakin masifnya pengembangan kendaraan listrik di Indonesia pada tahun ini. “EV [kendaraan listrik] ini akan berpengaruh [pada penyerapan lahan industri manufaktur], termasuk yang pertumbuhan 10 persen,” tambah Sanny.
Selain itu, Sanny juga mengungkap, pertumbuhan industri manufaktur juga berperan dalam penambahan penyerapan lahan industri.
Industri manufaktur pada  2022 lalu tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 5,01 persen, lebih tinggi 3,67 persen dari capaian tahun sebelumnya. 
“Kinerja positif dari industri manufaktur ini sejalan dengan beberapa indikator sepanjang 2022, antara lain Indeks Kepercayaan Industri (IKI) dan Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia yang sama-sama berada di level ekspansif,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya Selasa, (7/2/2023).
Hasil IKI pada Januari 2023 lalu, industri manufaktur menempati posisi 51,54 atau naik dibandingkan IKI Desember 2022 yang menyentuh level 50,9. Sedangkan, S&P Global melaporkan bahwa PMI manufaktur Indonesia pada Januari 2023 sebesar 51,3 naik dibandingkan bulan Desember 2022 di angka 50,9.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Widya Islamiati
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper