Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Moody's Analytics: Sentimen Konsumen Indonesia Terus Membaik

Indeks Keyakinan Konsumen di Indonesia tercatat melonjak pada Januari 2023.
Suasana gedung bertingkat dan perumahan padat penduduk di Jakarta, Rabu (31/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Suasana gedung bertingkat dan perumahan padat penduduk di Jakarta, Rabu (31/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Moody's Analytics menilai bahwa terdapat perbaikan sentimen konsumen di Indonesia, yang berkaitan dengan menurunnya tren inflasi. Hal tersebut dapat mendukung prospek ekonomi Indonesia pada 2023.

Berdasarkan Asia Pacific Briefing edisi 8 Februari 2023, Moody's Analytics menilai bahwa konsumen Indonesia merasakan kondisi yang lebih baik pada awal tahun ini. Kepercayaan mereka untuk melakukan konsumsi meningkat, sehingga berpengaruh terhadap perekonomian.

Ekonom senior Moody's Analytics Katrina Ell mengacu kepada Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Bank Indonesia yang melonjak ke 123 pada Januari 2023. Angkanya naik dari 119,9 pada Desember 2022 dan 119,1 pada November 2022.

Ekspektasi pendapatan naik menjadi 137,9 pada Januari 2023, dari 133,3 pada Desember 2022. Prospek ekonomi melonjak menjadi 133,9 pada Januari 2023 dari 127,3 bulan sebelumnya, dan ketersediaan pekerjaan naik 1,2 poin dibandingkan dengan enam bulan sebelumnya menjadi 112,1.

"Seringkali hubungannya terputus antara apa yang dirasakan konsumen dan bagaimana mereka membelanjakannya, tetapi peningkatan sentimen [konsumen] adalah tanda positif," tulis Ell dalam dokumen Moody's Analytics, Rabu (8/2/2023).

Ell menilai bahwa kenaikan sentimen konsumen di Indonesia juga bertepatan dengan tren penurunan inflasi. Sejak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada September 2022, laju inflasi mengalami penurunan yang bergelombang hingga mencapai 5,28 persen pada Januari 2023.

Moody's Analytics juga menilai bahwa akan terdapat dorongan dari pemulihan ekspor jasa. Membaiknya kondisi pandemi Covid-19 akan mendorong wisatawan dari China untuk kembali berkunjung ke Indonesia, setelah sempat tertahan selama tiga tahun.

"Pariwisata menyumbang sekitar 3 persen dari produk domestik bruto [PDB] Indonesia," tulis Ell.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper