Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Perusahaan Gautam Adani Mulai Bangkit, Setelah Boncos Rp1.600 Triliun

Saham Grup Adani, milik Gautam Adani, kembali melonjak sebelumnya sempat anjlok hingga kehilangan nilai pasar sebesar Rp1.600 triliun.
CEO Adani Group Gautam Adani, miliarder asal India/Forbes
CEO Adani Group Gautam Adani, miliarder asal India/Forbes

Bisnis.com, JAKARTA - Saham Grup Adani, perusahaan milik crazy rich India Gautam Adani, kembali melonjak setelah perusahaan membayar sejumlah pinjaman. Saham Grup Adani sempat kehilangan Rp.1600 triliun akibat skandal Hindenburg Research. 

Naiknya saham Grup Adani tersebut telah meningkatkan kepercayaan pasar terhadap saham konglomerat asal India yang sebelumnya kehilangan lebih dari US$113 miliar. 

Dilansir dari Reuters pada Selasa (7/2/2023), Grup Adani mengungkapkan sudah membayar di muka sebesar US$1,11 miliar pinjaman saham sebelum tanggal jatuh tempo pada 2024 karena volatilitas pasar baru-baru ini.

Seperti diketahui, saham induk perusahaan milik Gautam Adani sempat anjlok ke jurang terdalam setelah Hindenburg Research pada 24 Januari menuduh bahwa Adani Grup telah terlibat dalam manipulasi saham dan menggunakan suaka pajak.

Laporan Hindenburg Research, yang berisi 100 halaman, juga mengatakan bahwa grup ini memiliki utang yang tidak berkelanjutan.

Grup Adani membantah tuduhan Hindenburg serta mengatakan bahwa mereka mematuhi semua hukum dan telah membuat pengungkapan yang diperlukan dari waktu ke waktu. Meskipun begitu, para investor langsung membuang sahamnya karena kekhawatiran akan penularan keuangan tumbuh.

Lembaga pemeringkat Moody's telah memperingatkan bahwa kejatuhan harga saham ini dapat memukul kemampuan Grup Adani untuk mengumpulkan modal, sementara bank sentral India telah mulai memeriksa eksposur para pemberi pinjaman kepada Gautam Adani.

Secara terpisah, JPMorgan mengatakan perusahaan-perusahaan grup ini masih memenuhi syarat untuk dimasukkan ke dalam indeks-indeks obligasi bank.

Direktur di Arihant Capital Markets Anita Gandhi mengatakan ada kedua faktor yang telah membantu mengangkat harga-harga saham.

Perusahaan utama Adani Enterprises Ltd kembali diperdagangkan 14,7 persen lebih tinggi pada Selasa (7/2/2023), meskipun masih sekitar setengah dari level yang terlihat sebelum laporan Hindenburg dirilis.

Adani Ports and Special Economic Zone juga naik 2,6 persen diikuti dengan Adani Wilmar naik 5 persen. Meski demikian, pemulihan belum berdampak langsung pada Adani Green Energy, Adani Total Gas Ltd atau Adani Power yang turun 5 persen pada hari rilisnya laporan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper