Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek MRT Balaraja-Cikarang Bakal Terima Rp19,3 Triliun dari Inggris

Pemerintah Inggris akan menggelontorkan investasi hingga Rp19,3 Triliun untuk proyek MRT Balaraja-Cikarang.
Kereta Moda Raya Terpadu (MRT) melintas di Stasiun Asean, Jakarta, Minggu (4/12/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Kereta Moda Raya Terpadu (MRT) melintas di Stasiun Asean, Jakarta, Minggu (4/12/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Inggris menyatakan minatnya untuk berinvestasi pada proyek MRT Fase 3 East – West Line dengan rute Balaraja – Cikarang. Dana sebesar Rp19,3 triliun siap dikucurkan pada proyek ini.

Dikutip dari keterangan resmi MRT Jakarta, Jumat (3/2/2023), Menteri Ekspor Inggris Andrew Bowie menyatakan dukungan pemerintah Inggris terhadap pengembangan dan perluasan jaringan MRT Jakarta, khususnya fase 3.

Pemerintah Inggris, melalui United Kingdom Export Finance (UKEF), telah mengirimkan Expression of Interest (EOI) untuk mendanai proyek ini sebesar US$1,2 miliar atau Rp19,3 triliun.

Bowie menuturkan pihaknya juga mendatangkan para ahli infrastruktur dan keuangan terdepan di negaranya untuk mendukung rencana pengembangan transportasi Indonesia.

Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat mengatakan pihaknya dan Pemerintah Inggris, telah banyak melakukan kerja sama melalui perusahaan-perusahaan dari industri perkeretaapian. Beberapa contoh kerja sama tersebut adalah upaya peningkatan sumber daya manusia bersama Crossrail International dan penyusunan rencana induk pengembangan kawasan Lebak Bulus bersama ARUP.

Tuhiyat juga mengkonfirmasi keinginan pemerintah Inggris untuk masuk pada pengembangan MRT Fase 3.

“Dalam perhelatan G20 di Bali, kami juga telah menandatangani Letter of Intent (LoI) terkait hal tersebut. Pertemuan ini merupakan langkah konkret dalam mewujudkan kerja sama pembangunan koridor East – West tersebut,” katanya dikutip dari keterangan resmi perusahaan, Jumat (3/2/2023).

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Keuangan Provinsi DKI Jakarta Sri Haryati mengatakan warga Jakarta dan sekitarnya membutuhkan solusi transportasi mobilitas perkotaan yang konkret. Menurutnya, Proyek MRT Fase 3 akan menjadi bagian yang paling menantang yang pernah dikerjakan.

Oleh karena itu, pemerintah akan bekerja sama dengan MRT Jakarta untuk mewujudkan proyek ini, khususnya untuk mencapai bagian integrasi antara 3 provinsi yang berbeda.

Sebagai informasi, proyek MRT East – West Line nantinya akan terbagi menjadi dua fase. Pertama, mencakup area DKI Jakarta yang diharapkan dapat beroperasi pada 2031 dengan target kontruksi paling lambat pada 2024. Kedua, meliputi Banten dan Jawa Barat dengan target mulai operasi pada 2033.

Pada fase 1 akan terbagi lagi menjadi stage 1 sepanjang 24,527 kilometer yang akan melalui Tomang, Dukuh Atas, Senen, Perintis hingga Medan Satria dan stage 2 sepanjang 9,237 kilometer yang melalui Tomang dan Kembangan.

Sementara itu, MRT East-West fase 2 akan terbagi menjadi East-West Banten sepanjang 29,900 kilometer yang akan melalui Kembangan, Kelapa Dua, hingga Balaraja, serta East-West West Java sepanjang 20,438 kilometer yang akan melalui Medan Satria dan Cikarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper