Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan bisnis rantai pasok akan tumbuh 5-8 persen pada tahun ini.
Ketua Dewan Pakar Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Nofrisel mengatakan bahwa berdasarkan data proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,7 – 5,3 persen, serta proyeksi mengenai industri sektoral yang disusun Kadin Indonesia yang diproyeksikan antara 1,0 – 7,8 persen, didukung riset lembaga survei market logistik Indonesia yang diproyeksikan pada 2023 meningkat sekitar 7,9 persen.
“Kami memproyeksikan bisnis logistik pada 2023 akan bertumbuh di angka 5 hingga 8 persen,” ujarnya, Kamis (2/2/2023).
Angka ini, tuturnya, akan bergantung dengan pertumbuhan ekonomi secara makro dan sektoral serta industri logistik harus bisa berinovasi serta memanfaatkan peluang yang belum sepenuhnya tergarap seperti potensi ekonomi daerah, potensi ekonomi digital dan sektor UMKM, serta peluang dalam rantai pertambahan nilai global.
ALI, tuturnya, juga memandang bahwa ekonomi digital dan UMKM memliki potensi yang besar. Adanya proyeksi pertumbuhan yang cukup tinggi, sektor logistik sebagai enabler harus menagkap peluang yang ini.
Bahkan, menurut studi Lazada 2021 sebanyak 65 persen UMKM merasa logistik menjadi salah satu tantangan terbesar dalam pengembangan usaha mereka.
Baca Juga
“Sementara itu, 92 persen dari UMKM yang telah terdigitalisasi dan menggunakan platform perdagangan digital sepakat platform ini e sangat membantu kebutuhan logistik mereka,” paparnya.
Nofrisel juga mengatakan bahwa pihaknya tetap menaruh perhatian dan mengingatkan semua pihak untuk serius memperbaiki berbagai kekisruhan yang terus terjadi dalam regulasi, terutama lemahnya penegakan hukum.
Menurutnya hal tersebut merupakan persoalan klasik yang berisiko mengganggu kepastian bisnis. ALI berharap kolaborasi dan koordinasi dalam membuat aturan beserta penegakan aturan tersebut harus terus dilakukan.