Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bahlil Sebut Kebutuhan Investasi untuk Hilirisasi Hingga 2040 Capai Rp8.114 Triliun

Bahlil menyampaikan target tersebut nantinya tertuang dalam peta jalan atau road map hilirisasi Indonesia hingga 2040 dari delapan sektor prioritas. 
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat konferensi pers Realisasi Investasi Kuartal IV/2022. Dok Youtube BKPM.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat konferensi pers Realisasi Investasi Kuartal IV/2022. Dok Youtube BKPM.

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebutkan kebutuhan investasi untuk proyek hilirisasi hingga 2040 mencapai US$545,3 miliar, setara Rp8.114 triliun (kurs Rp14.881 per dolar AS). 

Di depan para investor dari dalam dan luar negeri, Bahlil menyampaikan target tersebut nantinya tertuang dalam peta jalan atau road map hilirisasi Indonesia hingga 2040 dari delapan sektor prioritas. 

“Kebutuhan invetasi hingga 2040, US$545,3 miliar. Ini peta jalan hilirisasi Indonesia,” ujarnya pada Investment Day di Mandiri Investment Forum (MIF) 2023 di Plaza Mandiri, Jakarta, Kamis (2/2/2023). 

Delapan sektor yang dimaksud, yaitu mineral dan batu bara (Minerba) dengan kebutuhan investasi tertinggi sebesar US$431,8 miliar (Rp6.425 triliun) atau mencakup 79,1 persen dari total kebutuhan investasi. 

Sektor lainnya yaitu minyak dan gas bumi yang mencapai US$68,1 miliar atau setara Rp1.013 triliun, serta sektor yang mencakup perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan dengan kebutuhan sebesar US$45,4 miliar atau sekitar Rp675 triliun. 

Bahlil membeberkan kepada para investor bahwa sektor-sektor tersebut memiliki potensi yang sangat luar biasa terutama dengan rencana hilirisasi sumber daya alam Indonesia. 

“Ini potensi yang sangat luar biasa, ini kami laporkan ke Pak Presiden, dan akan kami launching [peta jalan hilirisasi 2040],” ungkapnya. 

Adapun, dari 8 sektor prioritas tersebut, Bahlil menunjukkan terdapat 21 komoditas prioritas untuk hilirisasi, di antaranya batubara, nikel, timah, tembaga, bauksit, besi baja, dan emas perak. 

Selain itu juga hilirisasi terhadap aspal buton, minyak bumi, serta gas bumi. Sementara komoditas lainnya, yaitu kelapa sawit, kelapa, karet, biofuel, kayu log, getah pinus, udang, perikanan, rajungan, rumput laut, dan garam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper