Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) mencatat realisasi pembangunan jalan tol periode 2020-2022 jauh di bawah target yang ditetapkan.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian, menjelaskan capaian pembangunan jalan tol periode 2020-2022 sepanjang 511,11 kilometer (KM).
Capaian itu, kata Hedy, masih tercatat lebih rendah jika dibandingkan dengan rencana strategis (Renstra) 2020–2022 untuk pembangunan jalan tol yang ditargetkan mencapai 947 km.
"Ini terjadi karena kita memahami adanya backlog anggaran," kata Hedy dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR, Selasa (24/1/2024).
Adapun, pada 2020 Kementerian PUPR mencatat jalan tol yang telah beroperasi mencapai 246,13 km. Kemudian, pada 2021 jumlah jalan tol yang beroperasi bertambah 122,84 km.
Kemudian, jalan tol yang beroperasi pada 2022 sepanjang 142,11 km. Dengan demikian, total panjang jalan tol yang beroperasi sejak 2020-2022 mencapai 511,11 km.
Dalam rencana strategis 2020–2024, target jalan tol baru yang selesai dan beroperasi ditargetkan mencapai 2.500 km.
Hedy mengatakan pada 2023 ditargetkan 509,1 km jalan tol baru akan beroperasi dan tambahan 385,5 km jalan tol baru pada 2024.
"Sehingga 2020–2024 1.405,6 km," jelasnya.