Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan ekonomi global dan Indonesia akan merasakan dampak positif dari pembukaan perbatasan China. Hal itu dia ungkapkan saat menjadi pembicara di Indonesia Pavilion di World Economic Forum (WEF) 2023, Davos, Swiss, Selasa (17/1/2023).
Luhut menyampaikan setelah pencabutan kebijakan nol Covid-19 di China atau zero covid policy pada 8 Januari 2023, akan memberikan dampak positif, terutama di masa ancaman resesi, baik untuk ekonomi global, maupun Indonesia.
“Pada penelitian terbaru, pembukaan kembali China akan memberikan dampak positif bagi ekonomi global, khususnya untuk Indonesia. Kami percaya jika China membuka perbatasannya, ekonomi China dan Indonesia akan semakin tumbuh,” ujarnya seperti dikutip, Rabu (18/1/2023).
Luhut, yang juga hadir bersama Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia, menyampaikan kebijakan China akan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi kedua negara.
Seiring pembukaan China, Luhut yakin konsumsi global akan tumbuh pada 2023 sehingga akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Pada 2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level 5,2 persen.
"Untuk 2023, Saya yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,3 persen," imbuhnya.
Baca Juga
Angka tersebut lebih tinggi dari proyeksi Bank Dunia (World Bank), di mana Indonesia akan mengalami pelambatan pertumbuhan ekonomi di angka 4,8 persen.
Sebelumnya, Luhut dan Bahlil resmi membuka Indonesia Pavilion 2023 di Davos, Swiss, yang bersamaan dengan pertemuan tahunan World Economic Forum (WEF) 2023.
Indonesia Pavilion menjadi 'rumah' untuk promosi investasi Indonesia yang pada tahun ini mengusung tema 'Sustainable Economic Transformation through Downstream Industry and Inclusive Partnership'.