Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Taiwan Diproyeksi Tumbuh Hanya 2,9 Persen di 2022, Terlemah Sejak 2018

Pertumbuhan ekonomi Taiwan diproyeksi melemah karena turunnya permintaan global yang menekan perdagangan.
Pelabuhan Keelung di Keelung, Taiwan, pada Kamis (4/8/2022)./Bloomberg-Lam Yik Fei
Pelabuhan Keelung di Keelung, Taiwan, pada Kamis (4/8/2022)./Bloomberg-Lam Yik Fei

Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi Taiwan diperkirakan melambat ke level terendah dalam empat tahun terakhir karena turunnya permintaan global yang menekan perdagangan. Perlambatan tersebut kemungkinan masih akan membebani Taiwan sepanjang 2023.

Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (18/1/2023), ekonom memperkirakan produk domestik bruto (PDB) naik 2,9 persen pada 2022 dari tahun sebelumnya. Angka tersebut lebih lemah dari pertumbuhan 2021 yang melampaui 6,5 persen dan akan menjadi laju paling lambat sejak 2018. 

Taiwan dijadwalkan merilis data PDB kuartal IV/2022 dan setahun penuh hari ini. Ekonom memperkirakan ekonomi Taiwan tumbuh 1,2 persen pada periode Oktober hingga Desember 2022.

"Tekanan meningkat terhadap ekonomi Taiwan, termasuk latar belakang eksternal yang memburuk, penurunan industri semikonduktor, dan memudarnya dorongan pembukaan kembali yang sebelumnya telah mendorong permintaan domestik," kata ekonom di Oxford Economics Ltd. Lloyd Chan.

Lloyd memperkirakan pertumbuhan PDB melambat menjadi 1 persen pada tahun 2023, lebih rendah dari perkiraan konsensus sebesar 2,2 persen.

Pada pertengahan tahun 2022, Taiwan sempat mencatat kinerja perdagangan yang luar biasa karena permintaan global pulih dari wabah pandemi awal pada 2020 dan penjualan barang elektronik melonjak. Kemudian, hal tersebut berakhir pada bulan September, dengan ekspor kembali jatuh dalam empat bulan terakhir tahun ini. 

Para pejabat telah memperingatkan bahwa pengiriman ke luar negeri akan terus mengalami tekanan, sedangkan perdagangan resmi masih bearish hingga kuartal saat ini karena permintaan yang lemah dan kenaikan inflasi global terus menimbulkan ancaman bagi perekonomian Taiwan.

"Ekspor barang dan investasi swasta kemungkinan akan memburuk," ungkap ekonom DBS Group Holdings Ltd, Ma Tieying.

 Namun, ada beberapa alasan untuk masih bersikap optimistis. Ekspor chip semikonduktor terintegrasi, atau IC, Taiwan naik pada tahun 2022 untuk tahun ketujuh berturut-turut, yang semakin memperkuat status kepemimpinan ekonomi dalam industri semikonduktor global terlepas ada ketegangan antara AS-China dan diversifikasi rantai pasokan. 

Ekonom Barclays Plc Bum Ki Son awal bulan ini menilai Taiwan tak tergantikan dalam waktu dekat untuk sektor ini.

Ma menyebutkan pembukaan kembali Taiwan pasca-Covid sebagai potensi pendorong pertumbuhan penting pada 2023, mencatat bahwa mereka telah mulai mengizinkan lebih banyak pengunjung asing datang setara dengan jumlah kunjungan sebelum Covid pada tahun 2019, setelah mencabut seluruh pembatasan Covid pada bulan Oktober.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper