Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementan: Indonesia Punya 4,3 Juta Ton Beras di Februari 2023

Kementan menyebut bahwa Indonesia akan memiliki 4,3 juta ton beras pada Februari 2023 seiring dengan adanya panen raya.
Petani memanen padi disawah garapannya di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/4/2020). Bisnis/Abdurachman
Petani memanen padi disawah garapannya di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/4/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan bahwa Indonesia akan memiliki stok 4,3 juta ton beras pada Februari 2023 seiring dengan adanya panen raya.

Hal tersebut disampaikan Dirjen Tanaman Pangan Kementan Suwandi usai menggelar panen raya padi bersama Pemprov Banten di area persawahan Desa Margagiri, Pandeglang, Banten, Selasa (10/1/2023).

Suwandi menyampaikan, panen raya ini merupakan rangkaian perdana panen 2023 di seluruh sentra beras Banten dengan rata-rata produksi mencapai 6 ton per hektare.

Dia menuturkan, tingginya produktivitas di wilayah Banten, menjadi bukti bahwa persediaan beras di dalam negeri melimpah.

“Panen ini menunjukkan kepada seluruh Indonesia bahwa tahun depan atau bulan Februari kita memiliki 1,4 juta hektar atau kalau jadi beras sekitar 4,3 juta ton,” ujar Suwandi dikutip dari keterangan resmi Rabu (11/1/2023).

Menurutnya, pencapaian tersebut sudah luar biasa. Namun demikian, Indonesia masih perlu meningkatkan lagi indeks pertanaman dengan berbagai teknologi yang ramah lingkungan dan efisien dalam pembiayaan.

Selain itu, dia juga berharap agar Provinsi Banten menambah lebih banyak angka kredit usaha rakyat (KUR) guna memajukan usaha tani di wilayah Pandeglang. Dengan begitu, produktivitas para petani diharapkan lebih meningkat.

Menurut catatan Suwandi, angka KUR pada 2022 di wilayah tersebut naik 2 hingga 3 kali lipat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Tahun lalu KUR nya Rp15 triliun dan ini naik 2-3 kali lipat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Karena itu saya berharap segera diakses KUR nya untuk memberikan fasilitasi kepada petani yang kesulitan modal sehingga proses produksi bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper