Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, meminta Bulog untuk mengeluarkan 330.000 ton stok beras impor untuk menstabilkan harga beras.
Hal tersebut disampaikan Arief usai menghadiri Peluncuran Mobil Logistik Pangan bersama Foodbank of Indonesia (FOI) di Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (10/1/2023).
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, per hari ini Selasa (10/1/2023) harga beras tercatat naik. Harga beras medium I tercatat di kisaran Rp12.750 per kilogram, sedangkan harga beras kualitas super I tercatat Rp14.100 per kilogram.
“Harga komoditas itu kita monitor setiap hari. Hari ini yang harganya tinggi adalah beras. Jadi sejak tadi pagi pun kita paksa Bulog untuk mengeluarkan 330.000 ton,” kata Arief, Selasa (10/1/2023).
Adapun, dari 330.000 ton beras yang ada, Bapanas telah memberikan kuota sebanyak 2.000 ton untuk DKI Jakarta. Dari total tersebut, beras impor sebanyak 1.000 ton beras telah didistribusikan ke Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur.
Bapanas sendiri telah meminta pasokan beras impor untuk bulan Januari hingga Februari 2023 guna mengantisipasi harga beras yang masih tinggi. Selain itu, impor beras dilakukan untuk memastikan kecukupan stok beras dalam negeri hingga masa panen pada Maret mendatang.
“Kalau harga naik terus itu artinya kita shortage. Kalau kita shortage koreksinya apa? Koreksinya ya kita pengadaan dari dalam negeri semampu mungkin, kalau pengadaan dalam negeri nggak bisa ya luar negeri. Luar negeri, tapi terkawal. Nah ini yang kita lakukan sekarang,” ungkapnya.