Bisnis.com, JAKARTA - Badan Standardisasi Nasional (BSN) menetapkan 523 Standar Nasional Baru (SNI) sepanjang tahun 2022. Sehingga jumlah secara keseluruhan SNI yang telah diterbitkan mencapai 12.165 hingga akhir tahun lalu.
Salah satu SNI yang ditetapkan tahun lalu adalah SNI minyak makan merah. Dalam penyusunan SNI minyak makan merah ini, BSN mendapatkan dukungan dari Komite Teknis (Komtek) 67-04 Makanan serta Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS).
“Hal ini dalam rangka melaksanakan arahan Presiden Republik Indonesia untuk program afirmasi minyak makan merah yang berbahan dasar minyak sawit mentah,” Kepala BSN Kukuh S. Achmad dalam Konferensi Pers di Jakarta pada Selasa (10/1/2023).
Inisiatif untuk membuat program afirmasi minyak makan merah ini adalah ketika Indonesia mengalami kelangkaan minyak goreng. Lantaran proses pembuatannya relatif lebih mudah dibandingkan dengan proses pembuatan minyak goreng, proses standardisasi minyak makan merah pun dipercepat.
“Diyakini kandungan gizinya masih atau lebih baik daripada minyak goreng sawit, harapannya bisa bersaing dengan minyak zaitun, dan perlu diperlukan standarnya seperti apa minyak makan merah yang memenuhi standar yang berizin bermutu dan aman,” tambah Kukuh.
Selain SNI minyak merah, BSN juga terus mengembangkan SNI terkait dengan kendaraan listrik sebagai bagian dari upaya pemerintah pencapaian zero carbon pada tahun 2060. Beberapa SNI terkait diantaranya SNI tentang sepeda motor berpenggerak listrik dan moped, Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKLU), serta baterai listrik.
Baca Juga
Tidak hanya itu, di tahun yang sama, BSN juga mengembangkan SNI penanggulangan bencana, SNI CHSE yang diperuntukan bagi kebersihan, kesehatan, keamanan dan lingkungan, serta SNI Kota Cerdas yang meliputi 4 SNI.